Ada hal2 yang tidak biasa menjadi luar biasa ketika kita menceritakannya dengan penuh ekspresi, teratur dan lebay secara berlebihan...
Namun disini saya tidak menulis cerita yang penuh ekspresi dan teratur tadi (ah, bilang aja belum pengalaman nulis, hehe) melainkan mencoba untuk menulis kisah lebay tersebut...
Temanku, sebut saja namanya Buyung Nasution, inisialnya Buyung (Kayaknya ini bukan nama inisial dech... Hehe). Sore itu, ia menelponku. HP ku yang bisa ditukar dengan pisang goreng itu pun berbunyi... triiiingg triiinggg truuungg truuunggg...
"Zil, Innalillahi wainna ilaihi raaji'un" ucapannya sangat fasih kudengar.
"Innalillahi wainna ilaihi raaji'un... Siapa meninggal Yung? Ada musibah apa?" Aku bertanya penasaran...
"Musibah Zil" kata2 musibah diulang sampai kalo nggak salah 4 kali, aku pun bertanya masalah serupa kira-kira 5 kali.
Kalo main quiz tebak kata miliknya TPI dulu, udah jauh2 hari dieliminasi ni orang, hehe...
"Kunci rumahmu hilang sama-ku zil, mungkin terjatuh, nggak tau aku ntah dimana... sorry lah zil, aku minta maap kali zil, aku nggak tau, padahal..........."
"Udah nggak papa, gampang tuh, banyak serapnya" Aku memotong pembicaraan. Ingin cepat mengakhiri.
"Itulah zil, aku nggak enak nih sama qe zil, aku ntah kenapa nggak tau aku zil, mungkin terjatuh, atau ntah dimana hilangnya padahal yakin aku ada zil, aku......"
"Iya, cuma kunci aja kok, nggak papa" Lagi2 aku memotong pembicaraan.
"Yaudahlah zil kalo gitu, lagi dimana ni zil?"
"Iya, aku lagi di kampus nih, lagi ada urusan dikit"
"Oke lah zil kalo gitu ya, aku nggak tau zil, ntah dimana hilangnya, mungkin ntah terjatuh... atau dimana ya? nggak papa tu zil? Kek mana tu? masih ada kunci lain zil? Aku nggak tau zil, padahal tadinya............"
"#$%^ &*(&^% $#$%^ &*(*&^%$#"
"Oke, Wa'alaikum salam..."
Sisi positif yang bisa saya ambil dari kisah tadi adalah:
1. Jangan mengulang pernyataan yang sama dalam pembicaraan, karena itu membosankan. Teman-teman akan menjahui kamu.
2. Jangan berlebihan mengungkapkan ekspresi ketika berbicara.
3. Perlu ada kata minta maaf, asal jangan kebanyakan, bisa2 maafnya ditarik kembali oleh temenmu.
4. Pelajari lawan bicaramu, apakah ia tipe To the point, Basa-basi, atau tipe Serius. Jadi kalo banyak basa-basi kepada orang yang to the poin, kamu akan dilist dalam kategori "Teman yang perlu diwaspadai" hehe
5. Apa yang kamu lakukan jika bertemu teman sejenis diatas? :D
Namun disini saya tidak menulis cerita yang penuh ekspresi dan teratur tadi (ah, bilang aja belum pengalaman nulis, hehe) melainkan mencoba untuk menulis kisah lebay tersebut...
Temanku, sebut saja namanya Buyung Nasution, inisialnya Buyung (Kayaknya ini bukan nama inisial dech... Hehe). Sore itu, ia menelponku. HP ku yang bisa ditukar dengan pisang goreng itu pun berbunyi... triiiingg triiinggg truuungg truuunggg...
"Zil, Innalillahi wainna ilaihi raaji'un" ucapannya sangat fasih kudengar.
"Innalillahi wainna ilaihi raaji'un... Siapa meninggal Yung? Ada musibah apa?" Aku bertanya penasaran...
"Musibah Zil" kata2 musibah diulang sampai kalo nggak salah 4 kali, aku pun bertanya masalah serupa kira-kira 5 kali.
Kalo main quiz tebak kata miliknya TPI dulu, udah jauh2 hari dieliminasi ni orang, hehe...
"Kunci rumahmu hilang sama-ku zil, mungkin terjatuh, nggak tau aku ntah dimana... sorry lah zil, aku minta maap kali zil, aku nggak tau, padahal..........."
"Udah nggak papa, gampang tuh, banyak serapnya" Aku memotong pembicaraan. Ingin cepat mengakhiri.
"Itulah zil, aku nggak enak nih sama qe zil, aku ntah kenapa nggak tau aku zil, mungkin terjatuh, atau ntah dimana hilangnya padahal yakin aku ada zil, aku......"
"Iya, cuma kunci aja kok, nggak papa" Lagi2 aku memotong pembicaraan.
"Yaudahlah zil kalo gitu, lagi dimana ni zil?"
"Iya, aku lagi di kampus nih, lagi ada urusan dikit"
"Oke lah zil kalo gitu ya, aku nggak tau zil, ntah dimana hilangnya, mungkin ntah terjatuh... atau dimana ya? nggak papa tu zil? Kek mana tu? masih ada kunci lain zil? Aku nggak tau zil, padahal tadinya............"
"#$%^ &*(&^% $#$%^ &*(*&^%$#"
"Oke, Wa'alaikum salam..."
Sisi positif yang bisa saya ambil dari kisah tadi adalah:
1. Jangan mengulang pernyataan yang sama dalam pembicaraan, karena itu membosankan. Teman-teman akan menjahui kamu.
2. Jangan berlebihan mengungkapkan ekspresi ketika berbicara.
3. Perlu ada kata minta maaf, asal jangan kebanyakan, bisa2 maafnya ditarik kembali oleh temenmu.
4. Pelajari lawan bicaramu, apakah ia tipe To the point, Basa-basi, atau tipe Serius. Jadi kalo banyak basa-basi kepada orang yang to the poin, kamu akan dilist dalam kategori "Teman yang perlu diwaspadai" hehe
5. Apa yang kamu lakukan jika bertemu teman sejenis diatas? :D