Percayalah... Suatu saat nanti... Kita 'kan dipertemukan kembali... Bintang... :)

Selasa, 27 Desember 2011

Islam Merendahkan Wanita???

Seringkali ada yang berpendapat bahwa Islam menempatkan wanita sangat tidak layak, wanita dalam banyak hal dibawah subordinat laki-laki. Keadaan ini laku menyulut beberapa kaum pemerhati feminis untuk melakukan aktifitas guna mensejajarkan wanita dengan pria. Tidak tanggung-tanggung sampai sepak bola, tinju juga tidak luput dari bidikan mereka, demi mengejar yang namanya emansipasi wanita. sebenarnya bagaimana Islam memandang dan mendudukkan wanita dalam kehidupan?  sebelum kita menelusuri lebih jauh, ada baiknya  simak beberap poin di bawah ini.  Dalam hasanah Islam :



1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki, seluruh tubuhnya  

    adalah aurat kecuali telapak tangan dan wajah. 
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi 

    tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya kurang dibanding lelaki  (2 wanita = 1 laki-laki).
4. Wanita menerima pusaka atau warisan kurang dari lelaki. (bagian wanita 1/2 dari lelaki)
5. Wanita harus menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, selama tidak menyuruhnya bermaksiat kepada Allah.

7. Talak (cerai) ada di tangan suami dan bukan isteri. 
8. Wanita kurang beribadah kerana terhalang masalah haid dan nifas yang tidak dialami 
    lelaki.


PERNAHKAH KITA BERFIKIR SEBALIKNYA…?? (rada mikir, perlu dikerutkan kening anda)

Aurat serta perhiasan wanita adalah suatu yang sangat mahal dan berharga…

makanya..

Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan di tempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiarkan terserak, bukan? Itulah bandingannya antara seorang muslimah dgn perempuan jalanan (perempuan murahan).

Satu:
Wanita perlu taat kepada suami, tetapi lelaki pun wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita?

Dua:
Wanita menerima pusaka atau warisan kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik peribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya.
Manakala lelaki menerima pusaka atau warisan, ia akan menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anaknya.

Tiga:
Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat, dan seluruh makhluk Allah di muka bumi ini, dan matinya jika saat melahirkan adalah syahid.

Empat:
Di akhirat kelak, seorang lelaki akan mempertanggungjawabkan 4 wanita ini:
Isterinya, ibunya, anak perempuannya, dan saudara perempuannya. 


Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda ; " dua orang ini tidak akan mencium bau sorga, padahal bau sorga itu dapat tercium dari jarak 500 tahun, mereka adalah lelaki yang tidak bisa mengingatkan istrinya tatkala berbuat maksiat, dan seorang anak lelaki yang tidak bisa menasehati ibunya berbuat maksiat"

Lima:
Seorang wanita pula, tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki ini:
Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara, lelakinya.

Enam:
Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu manapun yang disukainya cukup dengan 4 syarat saja :

Sholat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat pada suaminya dan menjaga kehormatannya.

Tujuh:
Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat pada suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, ia akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang
fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Punk Aceh (Aneuk Manyak Pungo)

Jika diibaratkan makanan, ada rasa yang aneh di lidah ketika masakan terlalu asin, hambar, atau ada tambahan resep yang membuat masakan menjadi tidak lagi lezat dinikmati. Atau misalkan ada seekor lalat yang mati terlihat di atas hidangan. Begitulah asumsi saya terhadap komunitas PUNK yang hampir berjamur di Aceh. Komunitas PUNK di Aceh (baca: PUNG + O = aneuk manyak pungo) yang identik dengan pengrusakan, ugal-ugalan, jorok, jarang mandi, tanpa aturan, brutal, gemar berkelahi, dan tidak ramah lingkungan ini, telah menjadi hazard (ancaman) bagi tradisi dan Budaya Aceh. Mereka menjadi ancaman penegakan syariat Islam di Aceh setelah beberapa pejabat di Jawakarta yang menolak penetapan Syariat Islam di bumoe Seuramoe Makkah.

Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik. Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Ini dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.
Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut yang diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Berbeda halnya di Aceh, Punk adalah aneuk manyak pungo yang ikut-ikutan dan nggak tahu aturan main. Punk di Aceh tidak sekreatif di negara dimana mereka lahir. Karena pada intinya, punk merupakan sub-budaya, lalu apa jika mengambil sesuatu dengan cara meniru, apakah itu sebuah kreatifitas? Malah jika dilihat, sesuatu yang baru akan menjadi unik di mata dunia jika difasilitasi dan dikemabangkan dengan benar-benar, Rafly yang memadukan nyanyian-nyanyian aceh dengan musik tradisional seurunee kalee dan rapa’i, menjadi sesuatu yang “waaaah” di mata dunia. A-plus juga bagi Tari Saman yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya international.

Lalu kenapa mesti ada lalat di gulee pliek ue? Apakah kita masih mau mencicipinya? Atau kita buang saja dan menggantikan dengan kuah pliek yang lain tanpa menyalahkan si pemasak? Memang jika ditelusuri, kebijakan yang diambil langsung oleh pemerintah Kota Banda Aceh bersama pihak kepolisian sudah tepat. Namun, hal ini tidak peru dibesar-besarkan, sehingga menjadi wabah penyakit yang membuat penyakit baru bermunculan dari kelompok yang ingin mencari ketenaran dan popularitas.

Ayo, pemuda Aceh, kita boleh menikmati budaya luar, tapi bukan mengikuti. Kita sah-sah saja menghargai budaya asing, tapi bukan dengan cara melupakan budaya sendiri yang justru lebih diincar oleh pihak asing. Bisa saja bentuk sebuah aliran Rapa’i, yang kemana-mana bawa rapai, berjenggot ala Tgk. Chik Di Tiro, ber kupiah ala Teuku Umar, gemar nongkrong di mesjid, dengan hobbi menjaga kebersihan, dan lain sebagainya, mungkin akan terangkat nama Aceh di mata dunia dengan adanya aliran pemuda semacam Punk tadi, yang disesuaikan dengan budaya dan kearifan lokal. Mudah-mudahan bermanfaat.

Pengangguran dan Warung Kopi

Percaya atau tidak, fakta mengatakan total pengangguran di Provinsi Aceh hingga saat ini berkisar 180.000 jiwa, dari total penduduk Aceh yang mencapai 4.9 juta jiwa. Sumber Data Statistik Badan Hukum dan Gatal-gatal Negara.Bersamaan dengan itu, zona waktu juga mengalami pergeseran hingga 4 s/d 6 jam. Hal ini dialami masyarakat kalong, dengan membuat malam menjadi waktu yang cocok untuk bekerja.

Ketika dikonfirmasi oleh Wartawan Pungo-posT, via HP BB (Batok Brouk) berhasil menghubungi Kepala Badan Panu dan Kudis Provinsi (KaBaPadanDisProv), Bpk. Ir. Ilham Meutuah Sujono mengatakan, "Itu tidak benar, itu data tidak valid, tidak aktual, maaf saya lagi ambeyen, please dech..." Sambil langsung mematikan HP Batok Brouk-nya.

Tapi hal itu dibantah oleh Ketua Partai Pengamat Warung Kopi, Prof. Dr. Faizin Aku Padamu, yang sembat dikonfirmasi ketika kepergok wartawan kami sedang mengendarai Becak. "Yaa... Hari ini, kita lihat, fenomena yang sangat disayangkan terjadi, kenapa pemerintah sampai saat ini, belum mampu menekan harga cabe", ketika wartawan kami menanyakan apa kaitan antara harga cabe dengan pengangguran, beliau mengatakan "Saya rasa, ketika harga cabe diturunkan, otomatis harga gula akan naik, nah, ini akan membawa efek positif, dan meningkatkan harga kopi, sehingga para pemuda tidak lagi doyan warung kopi" Mendengar jawaban beliau, wartawan kami sampai jatuh tersungkur dari becak, dan terpaksa harus menghabiskan waktu di Rumah Sakit Umum Donald Aminin selama 3 bulan.

Pengangguran memang merupakan hal yang sulit untuk dihindari, setuju atau tidak, merupakan sebuah keberhasilan setiap universitas di negeri dogeng ini dalam mencetak kader-kader pengangguran tiap tahunnya. Berikut data yang diperoleh dari Badan Statistik Bulu Tangkis Ekor Kameng:
Universitas Suaka Mandiri : Jumlah pengangguran yang dicetak tiap tahunnya: 7.876 orang.
Universitas Hidup Abadi : Jumlah pengangguran yang berhasil dicopy: 45.656 orang/ m3
Universitas Guna Cipta : Jumlah pengangguran yang berhasil diprint ukuran A4: 8.934 orang/ tahun.
Institut Aman Indah Nelangsa: Jumlah percetakan pengangguran: 8.098 jiwa/ hektar.

Ini merupakan prestasi yang luar biasa, dimana merupakan tingkatan keberhasilan dibandingkan dengan negara lain yang belum maju. Di Jepang, angka pengangguran sangat kecil, maka wajar jika mereka melakukan study banding ke negeri nan indah ini. Direncanakan akhir Desember ini, Perdana Santri Jepang, Acong bin Aneuk Laot akan berkunjung membahas persiapan study banting yang akan dilakukan.

Dengan adanya kerjasama tersebut, diharapkan pemerintah bersama Badan Panu dan Kudis, serta instansi terkait lainnya guna meningkatkan angka pengangguran di provinsi ini, sehingga menjadi pilot project dalam peningkatan sumber daya pengangguran (SDP) di bumi hutan gundul ini. (mah)


2 Komentar:
CCcccciiiiii Anaaaaakkkkk BhuuuaWeeelllll ChaaYyyyyyaaaannKK KKKamEEEnngGG.
Dah giLa ya Mas? hahahaa....
.about  a secound ago. like. comment
___________________________________________________________________

MMaaaammmy Chaaayankpapi LuupppHHh yyOOuuu PPuuullLLLhhhH,,,
Cehhatz abbhank ??,,, Uuddahhhq mieenumzzzz obbhaaats lummmzzz,,,,
.about 2 minutes ago. like. comment

Mengenang Tsunami

Entah ada apa dibalik intensitasku bermimpi Tsunami, jika dirata-ratakan, aku lebih sering bermimpi Tsunami dibandingkan dengan mimpi-mimpi lain yang mungkin lebih indah. Tsunami indah? Iya, bagiku, di alam mimpi, berbeda dengan realita yang dialami oleh jutaan penduduk Aceh pada khususnya 26 Desember 2004 silam.

Dan lagi-lagi, semalam (23 Desember 2011), aku bermimpi sedang mengunjungi pulau kecil untuk berlibur dan mengisi waktu santai, aku bersama ayahku disana. Setiba disana, aku duduk santai di sebuah cafe di Malaysia (tiba2 aja sampe Malaysia, kiban nyo?) bersama teman-teman. Seketika itu, tanpa ada yang sadar, aku melihat gelombang tinggi yang cepat melaju ke arahku. Awalnya aku tidak percaya, ini mustahil, karena tidak ada tanda2 gempa sebelumnya. Tapi disela2 ketidakpercayaanku, Aku mencoba mencapai tempat yang lebih tinggi. Rumah Aceh. Waktu itu, hanya rumah Adat Aceh yang paling tinggi selain pohon kelapa yang berjejerah jauh dariku. Terdetik bahwa aku tidak akan selamat dari ancaman maut ini. Ntah bagaimana, ayahku tidak lagi berada denganku, tapi aku yakin beliau selamat. Hanya tinggal aku dan beberapa orang disana. Dan aku pun pasrah.

Seketika itu gelombang yang menyapu setiap bangunan di depanku semakin mendekat. Aku mencoba berlari ke atas bukit, tapi langkahku dihentikan ketika aku melihat ada orang yang mencoba berlari dan disapu oleh gelombang raksasa itu. Dan ku simpulkan, aku tidak akan berlari. Nyaris, tak masuk di akal. Ketika aku melihat gelombang di depanku tiba2 menjauhiku, berbelok ke sisi kiri ku yang waktu itu tak lagi dapat berkutik. Alhamdulillah, ujarku.
Dan akhirnya gelombang pertama pun surut, aku beranjak ke sebuah cafe yang tak jauh di sebelah kanan. Kaget, aku melihat beberapa orang sedang dengan santainya menikmati sore sambil bersenda gurau dan menikmati secangkir kopi. Sempat aku berpikir, apa karena ini Malaysia? Apa karena Malaysia negara lebih maju 89 lantai dari pada Indonesia? Tanyaku dalam hati.

Aku pun bergegas melihat ke luar, untuk meyakinkan bahwa tak ada lagi Tsunami. Tapi nyatanya, lagi-lagi aku melihat gelombang yang lebih tinggi dan secepat pesawat masih setia menghampiriku. Aku semakin gugup. Memang di dalam hati aku tidak akan lari, aku akan pasrah, bahwa di sini lah ajalku. Aku melihat ada beberapa orang yang mencoba untuk lari, namun mereka terbunuh oleh mesin gelombang itu. Usaha yang sia-sia, pikirku lagi.

Dan akhirnya, aku pun tersapu ombak, terbawa ke sebuah pulau yang tadinya jauh, sekarang terhubung oleh Tsunami. Di pulau itu, aku masih saja melihat Tsunami yang terus datang menghajar. Karena ada pohon kelapa di depanku, akhirnya aku pun menaiki kelapa tersebut. Dan Akhirnya, aku selamat di atas sana. Bagiku ini bukan mimpi buruk, melainkan mimpi yang memberikan tantangan dan memicu andrenalin, wah, parah...

TSUNAMI PART  XVII

Sebelumnya, aku juga pernah bermimpi, ketika aku lagi duduk di meunasah yang memiliki anak kaki (mirip rumah Aceh) di dekat sebuah pasar yang ramai. Aku baru saja selesai shalat. Tiba-tiba datang seorang ibu menitipkan 2 orang anak kembarnya kepadaku, karena hendak berbelanja di pasar.  Akhirnya aku pun meng-iya-kan, menjaga anak yang usil2 dan lasak2 itu. Sambil membaca Alquran, aku pegang pergelangan anak itu yang mencoba ari kesana kesini.

Jelang beberapa menit, aku merasakan gempa yang sangat dahsyat, membuat kaki meunasah (mushalla-tempat shalat- red) itu patah. Miring. Hingga membuat posisi aku dan ke 2 anak itu terseret ke satu sisi ruangan. Parahnya lagi, meunasah itu terbawa hingga ke tepi pantai, oleh karena saking dahsyatnya gempa itu. Tangan kiri dan kananku masih menggenggam erat ke-dua anak tadi yang dititip ibunnya kepadaku. Anak itu menangis keras dan melihat ke arahku sambil ketakutan.

Gempa akhirnya berhenti. Aku melihat air laut semakin surut jauh. Aku meyakini bakal ada tsunami, dan firasatku benar. Seketika itu aku melihat gelombang tinggi sedang bersiap2 untuk menyapu alam. Hitam. Berkabut. Tinggi. Mengerikan. Aku memutuskan diri untuk lari. Mendaki bukit yang lebih tinggi. Mencari titik aman dari gelombang besar itu. Sambil tanganku menarik kedua anak yang tidak ku kenal itu seperti adikku sendiri. Mereka menangis dahsyat. Masih saja melihat ke arahku. Aku sedah berada di puncak bukit. Ketika Tsunami datang, ia tidak sampai menyapuku bersama bangunan2 lain yang hancur luluh.

Baru saja aku mengatakan Alhamdulillah, aku melihat ada gelombang yang lebih besar dan lebih cepat melaju ke arahku. Subhanallah, aku dan ke dua anak ini tak akan selamat. Aku mencoba melihat ke tempat yang lebih tinggi lagi. Tapi percuma, tempat itu terlalu jauh. Dan lagi-lagi di mimpi ini, aku pasrah. Bak film mengejar matahari, kami berdiri bersampingan, Si anak kembar yang satu ku pengang dengan tangan kananku, dan yang satunya lagi ku pegang erat dengan tangan kiriku. Mereka berdiri mematung. Disini akhir ajalku. Ketika gelombang hampir berada tepat di atasku, dan aku pun menutup mata. Ya Allah, ampuni dosa-dosaku...  Ini saatnya aku mati. Mati oleh makhlukmu yang perkasa. Mati oleh Air.

“dbdbrbrbrbrbrbrrbrrrrrrrrrrrrr..........” terdengar ganasnya Tsunami itu. Setelah beberapa saat, aku tidak merasakan setetes airpun yang membasahaiku, harusnya aku telah hanyut dan berbenturan dengan bangunan dan pepohonan yang hancur tak berdaya. Ku buka mataku. Seolah aku melihat ada keajaiaban yang ku alami. Gelombang tsunami menjauh berbelok ke kanan dan kekiri, seolah tidak ingin mendekati 2 anak yang tidak berdosa itu. Aku tertolong karena mereka. Dan aku terheran ketika melihat ke arah mereka. Mereka malah menghadiahiku senyuman. Senyuman yang lugu. Senyuman khas anak-anak. Senyuman yang menyejukkan. Senyuman malaikat-malaikat kecil... Subhanallah...

MENGENANG TSUNAMI.

Mengingat peristiwa yang pernah terjadi 7 tahun silam, tentu saja bukan alasan untuk ditangisi. Meski ada luka yang tertanam ketika melihat saudara, sahabat, teman, yang tenggelam bersama gelombang raksasa si- Tsunami. Kejadian yang maha dahsyat yang pernah kita alami/ kita lihat semasa hidup. Kejadian yang memilukan yang menyayat hati. Kejadian yang mengajari kita arti berbagi. Kejadian yang membuat kita tersadar bahwa kehidupan bukanlah tujuan akhir kita. Kejadian yang membuat kita seharusnya lebih peduli sesama. Tidak saling menjatuhkan, dan berpegang erat pada kaidah2 agama. Kejadian yang mengajari kita agar yakin, bahwa kita adalah makhluk yang lemah di atas yang Maha Tinggi, yang mampu berbuat apapun.

Dan tentu, peristiwa ini akan selalu kami kenang hingga anak cucu. Kami akan selalu mengirimkan doa kepada teman-teman, dan saudara2 yang lebih awal meninggalkan kami. Blay (Fadhillah), temanku yang juga pergi bersama gelombang besar itu, aku akan selalu mendoakanmu. Terimakasih telah hadir di dalam mimpiku. Meskipun aku tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya surah Yasin dan doa yang dapat aku titipkan. Semoga kau ditempatkan di tempat yang selayak-layaknya. Blay, kapan kau ajak aku bermain dengan mobil barumu. Blay, aku yakin, aku akan menyusulmu suatu saat nanti. Menyusul teman-teman ku yang juga hilang waktu itu, Selamat jalan Fadhillah, Muhammad Zahaf, Cut Dhora Surrahmi, Badroel Tamam, Dek Do, dkk, selamat jalan Saudara-saudaraku...


B I S M I L L A A H I R R A H M A A N I R R A H I I M . . . MARI B E R S A M A B E R B A G I R A N G K A I A N C E R I T A, G O R E S A N K I S A H, K E K U A T A N A Q I D A H, DAN K E T A J A M A N P E N G E T A H U A N . . . . . "KUTITIPKAN SENYUMKU, DI SEJUTA MANIS SENYUMNYA...

Suka

Share to Facebook >>