Percayalah... Suatu saat nanti... Kita 'kan dipertemukan kembali... Bintang... :)

Sabtu, 14 Mei 2011

Di Balik Mewahnya Pesantren Al Zaytun

di-balik-mewahnya-pesantren-al-zaytun

Kemegahan dan mewahnya pondok pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat mengundang decak kagum. Termasuk Menteri Agama, Suryadharma Ali yang untuk kali pertamanya berkunjung ke sana. ‘Bagaikan kota di tengah hutan’.
Mengenai asal-usul kehadiran Pesantren Al Zaytun ini pernah disampaikan mantan Menteri Peningkatan Produksi NII, Imam Supriyanto. Menurut dia, yayasan Al Zaytun didirikan pada 2 Januari 1994, setelah itu dilakukan pembebasan tanah. “Pondasi pertama diletakkan tahun 1996, tahun 1999 diresmikan oleh Presiden BJ Habibie,” kata dia saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu 11 Mei 2011.
Dijelaskan dia, Al Zaytun adalah program dari Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen Wilayah 9 untuk kaderisasi pendidikan formal. “Kami sduah mengukur bahwa dinamika apa yang harus dibekalkan pada anak-anak untuk menghadapi kehidupan, agar tidak phobia,” kata dia.
Mengapa gedung Al Zaytun bisa demikian mewahnya? Dijelaskan Imam, dana awal pembangunan adalah obligasi senilai 350 miliar. Selanjutnya dikumpulkan dari anggota-anggota itu, dari bawah yang mencari,” kata dia.
“Sekarang you itung, kalau dari uang masuk US$3500, kalau 500 anak, berapa sih yang terkumpul. Belum lagi biaya cicilan dan operasional,” kata Imam. Untuk itulah diduga pengumpulan dana NII masuk ke pesantren itu.
“Lha iya, sementara Al Zaytun nggak punya bisnis yang lain. Kalau Panji Gumilang jualan kardus, besi tua, butuh berapa juta ton?”
Untuk mengungkap aliran dana Al Zaytun, tambah Imam, bisa dilakukan dengan pembuktian terbalik. “Panji Gumilang itu pengajar sekolah aliyah swasta, jadi dai di Malaysia. Pulang tahun 1988, kemudian pada 1998 sudah mengagungkan banyak orang, punya pengikut militan, punya uang ratusan miliar. Dari mana?”
Lantas mengapa pengikut NII mau menyerahkan uang berjuta-juta  pada pimpinannya. “Kalau sudah dibaiat kemudian jadi warga NII, bayangannya  jaminannya surga, nilainya ibadah. Di luar NII neraka. Itu kenapa mereka rela,” kata Imam.
Tak hanya itu,  para pengikut juga dijanjikan mendapat keuntungan jika NII benar-benar berdiri sebagai sebuah negara. “Kalau suatu ketika menang dapat banyak harta, jabatan.”
Dalam wawancara dengan VIVAnews sebelumnya, Panji Gumilang membantah ada keterkaitan Al Zaytun dengan NII. “Negara Islam Indonesia itu sudah selesai sejak Imam Sekarmaji Marijan Kartosoewiryo mengumandangkan proklamasinya, dengan tahun 1962 sudah selesai. Tidak ada. Selesai.”
“Kemudian pembuktian, apa pendidikan masyarakat di sini, saya terangkan itu, baik murid, maupun guru maupun eksponen yayasan, maupun karyawan yang kerja di sini, seperti itu adanya. Kita terapkan toleransi, terapkan perdamaian, maka tidak terlalu sulit hidup di sini, mudah mengatasi entah itu keroyokan, entah itu pertikaian entah itu silang pendapat yang tidak bisa diselesaikan, damai-damai saja. Karena memang niatnya toleransi dan damai.”

Seri Lawan Blackburn, MU Juara.





MahzilNews, 14 Mei 2011, Blackburn - Manchester United hanya memetik hasil seri saat melakukan lawatannya ke markas Blackburn Rovers. Tetapi satu angka yang diraih sudah cukup memastikan "Setan Merah" menggenggam gelar juara musim ini.

Blackburn menjamu MU di Ewood Park, Sabtu (14/5/2011) malam WIB. The Red Devils mendominasi tim tuan rumah di sepanjang pertandingan.

Walau begitu, MU justru kebobolan lebih dahulu. Blackburn mencuri gol di pertengahan babak pertama lewat Brett Emerton.

Kebuntuan "Setan Merah baru pecah di babak kedua. MU sukses menciptakan gol balasan lewat titik putih yang eksekusi dengan sempurna oleh Wayne Rooney.

Hasil imbang ini sudah cukup membuat MU meraih gelar ke-19 sekaligus melewati rekor gelar terbanyak Liverpool. MU kini memiliki 77 poin, terpaut tujuh poin dari rival terdekatnya Chelsea dengan satu laga sisa.

Sedangkan Blackburn kini tetap di urutan 15 dengan perolehan poin 40 dan posisinya masih belum aman dari zona degradasi.


Jalannya Pertandingan
Nani! Di menit keempat, Wayne Rooney mengirim umpan ke kotak penalti. Nani di depan mulut gawang menyambutnya dengan sundulan yang membentur mistar gawang.

MU terus melakukan tekanan terhadap tim tuan rumah. Lima menit kemudian Nani kembali mengancam dengan melepas tembakan kaki kanan namun masih melebar.

Blackburn melakukan serangan balasan di menit 11. Penetrasi David Hoillet yang tidak sempurna diterima Christopher Samba dan diteruskan dengan tembakan keras. Bola terlalu tinggi dari gawang MU.

Tomas Kuszczak hampir saja membuat blunder. Menerima back pass dari Johnny Evans namun tak ditangkap sempurna dan hampir saja dicecar oleh pemain lawan sebelum diamankan oleh Nemanja Vidic.

Bencana buat MU. Blackburn kini unggul 1-0 lewat Brett Emerton di menit 20. Kuszczak tidak mengamankan bola umpansilang Blackburn.

Ia tidak dalam posisi bagus ketika Emerton menerima bola umpan tarik sehingga dengan mudah menjebol gawang MU.

Di menit 35. Javier Hernandez memberi MU peluang. Menerima umpan Fabio dari kanan lapangan. Dengan memutar, ia melepas tendangan kaki kiri yang membuat Paul Robinson harus menepisnya susah payah.

Berbahaya Blackburn. Di menit 38, Olsson tak terkawal menerima umpan silang dari Michel Salgado. Namun tendangannya masih melebar.

Kuszczak kembali membuat kesalahan. Dia tidak mengamankan bola dengan benar dengan situasi Hoilett berada dekat dengan bola.

Kerjasama Hernandez-Wayne Rooney melahirkan peluang lain di menit 44 tetapi tembakan Rooney masih melambung. Demikian juga dengan upaya yang dibuat Nani beberapa menit kemudian, bola belum tepat sasaran.

Di awal babak kedua, MU meningkatkan serangan. Meski begitu pasukan Sir Alex Ferguson masih mengalami kebuntuan dalam menembus pertahanan Blackburn yang tampak solid.

Di menit 59, MU memperoleh tembakan pertamanya di babak kedua lewat Nani. Tetapi tembakannya mengenai pemain Blackburn sehingga menghasilkan sepak pojok.

Tekanan Blackburn membahayakan kubu MU. Header Olsson di menit 65 menggetarkan tiang kiri gawang yang dikawal Kuszczak.

MU memperoleh hadiah penalti usai Hernandez dilanggar oleh Robinson di kotak penalti di menit 71. Kesempatan MU menyamakan skor.

Rooney tampil sebagai algojo dan sukses menyarangkan bola ke sisi kiri gawang Robinson. Skor kini imbang 1-1 sekaligus mendekatkan MU dengan gelar juara.

MU sepertinya berusaha untuk mempertahankan hasil seri ini hingga akhir laga dengan menjaga possession. Tiga tambahan waktu, MU sukses mempertahankan kedudukan dan sampai peluit panjang berakhir, skor tetap sama 1-1 dan MU berhak atas gelar juara.

Susunan Pemain:
Blackburn: Paul Robinson, Phil Jones, Christopher Samba (Keith Andrews 78'), Gael Givet, Michel Salgado, Jermaine Jones (David Dunn 74'), Brett Emerton, Steven Nzonzi, Martin Olsson, David Hoilett (Morten Gamst Pedersen 59'), Jason Roberts

MU: Tomasz, Kuszczak, Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, Johnny Evans, Fabio (Paul Scholes 62'), Ryan Giggs, Michael Carrick, Nani (Dimitar Berbatov 81'), Antonio Valencia, Javier Hernandez, Wayne Rooney

Jumat, 13 Mei 2011

Heboh, Ada Gadis Mandi dengan Naga

Heboh, Ada Gadis Mandi dengan Naga
eksklusif
Seekor naga tampak berenang di belakang seorang gadis di Sungai Senuling Kecamata Rambang, Muaraenim. Gambar diambil oleh gadis tersebut saat mandi di sungai tersebut


MAHZILNEWS.COM, PRABUMULIH - Warga Prabumulih dan sebagian Muaraenim, Sumatera Selatan sejak beberapa hari terakhir heboh.

Beredar foto seorang gadis warga Desa Negeri Agung Kecamatan Rambang Muaraenim mandi bersama sesuatu yang mirip seekor naga.

Kehebohan itu terjadi setelah sebuah gambar beredar dari satu ponsel ke ponsel lain. Dalam gambar yang diduga diambil menggunakan ponsel oleh pemiliknya, terlihat jelas seekor ular mirip naga sedang berenang di belakang tubuh gadis tersebut.

Gadis yang saat mandi masih menggunakan kaos lengkap berwarna hijau bermotif love kecil di bagian depannya itu tidak menyadari kemunculan seekor naga disekitar sungai tersebut.

Apalagi saat itu ia bersama teman-temannya sedang asyik mandi. Saat foto diambil sang gadis tidak melihat kehadiran naga tersebut. Naga dengan ukuran yang tidak terlalu besar seperti direkayasa selama ini tampak asyik berenang menuju pinggiran.

Dalam foto hasil jepretannya itu, terlihat jelas seekor ular mirip naga yang memiliki warna tubuh hitam kebiru-biruan dan sedikit ditumbuhi bintik-bintik (tanda bulat) berwarna merah muda di sekujur tubuh.

Sayang, dalam foto itu tidak tampak foto penuh sang naga. Hanya terlihat sebagian badan dan ujung ekornya saja. Pada bagian kepalanya terdapat sebuah mahkota (tanduk) berwarna kuning

keputih-putihan. Begitupun pada bagian moncong hidung dan mulutnya penuh ditumbuhi kumis tipis dan dihiasi warna yang sama dengan tanduknya.

Belum diketahui siapa gadis dalam foto tersebut. Namun berdasarkan cerita masyarakat dari mulut ke mulut, gadis dengan ciri berambut panjang, berkulit putih dan beralis tebal itu adalah warga desa setempat.

"Foto itu diambil sewaktu ia mandi dengan beberapa temannya disalah satu bantaran Sungai Senuling tidak jauh dari desa," kata Paryanto (37), warga sekitar, Selasa (11/5/2011).

Hasilnya, foto warga Desa Negeri Agung, Kecamatan Rambang itu menjadi buah bibir dan membuat gempar warga Prabumulih dan Muaraenim. Penampakan seekor naga kembali dikaitkan warga pada cerita rakyat Daerah Rambang.

Menurut Paryanto, berdasarkan cerita rakyat naga itu merupakan jelmaan salah seorang warga keturunan Rambang yang dikutuk menjadi naga.

Kutukan terjadi setelah ia menemukan telur besar di tepi sungai. Telur itu diam-diam di makan tanpa sepengetahuan keluarganya. Usai memakan telur, terjadi perubahan dalam tubuhnya hingga membentuk seekor naga. Hingga tujuh hari proses itu terjadi hingga membentuk tubuh naga yang lengkap.

Oleh karena bingung, akhirnya pihak keluarga melepaskan naga itu ke sungai. Bahkan keluarga membangunkan sebuah sarang tak jauh dari pinggir sungai. "Sampai sekarang sarang itu masih ada," ujarnya.

Amerika habiskan 750 juta dolar Perangi Libya

Khadafi: Hai Tentara Barat Pengecut, Aku Tak Mati!


Mahzil.com, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates mengatakan biaya perang udara di Libya yang ditanggung Amerika Serikat adalah sekitar 750 juta dolar AS.

"Mungkin pada saat ini 750 juta dolar," kata Gates kepada Marinir AS selama kunjungan ke pangkalan Camp Lejeune Carolina.

Pentagon sebelumnya memperkirakan mengeluarkan biaya operasi militer 604 juta dolar AS, sejak awal serangan udara internasional pada tanggal 19 Maret sampai April 4.

Biaya operasi ini menjadi gendut sekitar 40 juta dolar AS per bulannya. Demikian dilansir AFP.

Gates menyarankan biaya perang dinaikkan lebih tinggi daripada yang dianggarkan.

"Jumlahnya tidak lebih tinggi dari yang diharapkan," kata Juru bicara Pentagon Kolonel Dave Lapan.

Sejak awal April, Amerika Serikat telah mengambil peran mendukung kampanye yang dipimpin NATO, menyediakan kapal tanker pengisian bahan bakar dan pesawat tempur pengawasan.

Mulai pada tanggal 21 April, Amerika Serikat juga menyediakan dua awak Predator drone untuk bergabung dalam serangan udara terhadap rezim Muammar Kadhafi.

Ingin Bebas Kanker Sering Minum Kopi?

MahziLnews.com, Sebuah penelitian baru menunjukkan, mengonsumsi lima cangkir kopi sehari dapat melindungi Anda dari serangan agresif kanker payudara. Benarkah?
Seperti diketahui, kanker payudara tidak bereaksi terhadap berbagai obat, karenanya kemoterapi sering kali menjadi satu-satunya pilihan. Kemoterapi ditakuti lantaran wanita tidak ingin penampilannya berubah buruk, misalnya risiko rambut rontok.
Para peneliti menyebutkan, mereka yang secara teratur menikmati minuman panas jauh lebih kecil kemungkinannya terkena estrogen reseptor kanker payudara negatif, terutama jika mereka minum lima cangkir atau lebih kopi dalam sehari.
Dalam studi itu, para ahli dari Institut Karolinska di Stockholm menemukan peminum kopi memiliki insiden lebih rendah dari kanker payudara dibandingkan perempuan yang jarang minum minuman. Mereka menganalisis data dari hampir 6.000 wanita yang melewati menopause.
Para wanita yang minum lima cangkir atau lebih sehari memiliki tingkat penurunan risiko kanker payudara 57% dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari satu cangkir sehari.
Berdasarkan laporan dalam jurnal Breast Cancer Research, para ilmuwan menyimpulkan bahwa tingginya tingkat asupan kopi per hari  sangat terkait dengan penurunan signifikan secara statistik pada kanker payudara estrogen-reseptor negatif di kalangan perempuan pasca menopause.
Seperti dilansir Dailymail, para penulis juga menemukan sedikit penurunan risiko pada semua jenis kanker payudara. Walaupun kaitan ini tidak cukup signifikan dengan mempertimbangkan sejumlah faktor lain seperti usia dan berat badan yang harus turut diperhitungkan.
Para peneliti menduga kopi mengandung senyawa yang memengaruhi berbagai jenis kanker payudara dengan cara berbeda. Hal ini cocok dengan temuan bahwa minum kopi dapat mengurangi risiko kanker payudara secara keseluruhan, meskipun para ahli mengatakan studi lebih lanjut tetap diperlukan.

Perlakuan Kita Terhadap Al Qur an

Ummat Islam adalah satu-satunya ummat yang paling beruntung di dunia, karena memiliki Wahyu Allah yang terpelihara dalam keadaan utuh dan dalam bentuknya yang asli, bebas dari kekotoran campur tangan manusia. Setiap kata-kata yang ada di dalamnya masih sama persis dengan ketika ia diturunkan kepada Rasulullah saw. Namun, umat Islam ini juga adalah orang-orang yang paling malang di dunia ini, karena, walaupun mereka memiliki Wahyu Allah tetapi mereka tidak dapat memperoleh berkat dan manfaat Wahyu tersebut, yang sebenarnya tak terhitung banyaknya itu.
"Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (terj. QS Al An’am 6 : 155)
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (terj. QS Thaha 20 : 124)
Al Qur’an diturunkan Allah kepada mereka agar mereka membacanya, memahami isinya dan berbuat menurut pentunjuknya. Dan dengan pertolongan Kitab ini, mereka disuruh untuk menegakkan pemerintahan di muka bumi Allah ini, yang berfungsi sesuai dengan hukum Allah. Al Qur’an datang untuk memberikan kepada mereka kebesaran dan kekuasaan. Ia datang untuk menjadikan mereka Wakil Allah yang sejati di bumi ini. Dan sejarah telah membuktikan bahwa bilamana ummat Islam berbuat menurut petunjuk-petunjuk yang terkandung dalam Kitab ini, maka Kitab ini akan memperlihatkan kemampuannya untuk menjadikan mereka pemimpin dunia.
Tetapi sekarang, kegunaan Al Qur’an bagi mereka hanyalah untuk disimpan di rumah untuk mengusir jin-jin/hantu-hantu. Mereka menuliskan ayat-ayat Al Qur’an pada lembaran-lembaran kertas lalu menggantungkannya pada leher mereka, atau mencelupkannya ke dalam air dan kemudian meminum airnya, dan mereka membaca ayat-ayat Al Qur’an tersebut tanpa memahami artinya. Namun mereka mengharap untuk dapat memperoleh sesuatu berkat daripadanya. Mereka tidak lagi mencari petunjuk daripadanya untuk mengatur masalah-masalah kehidupan mereka. Mereka tidak lagi menjadikan Al Qur’an sebagai pertimbangan untuk mengetahui apa yang harus mereka percayai, apa saja yang harus mereka kerjakan, dan bagaimana mereka harus melakukan transaksi-transaksi.
Mereka menjauhi Al Qur’an dalam menentukan hukum-hukum apa yang harus mereka ikuti dalam mengikat tali persahabatan dan membuat permusuhan, hak-hak apa yang dimiliki sesama manusia atas diri mereka dan juga hak-hak mereka sendiri atas sesama manusia. Mereka menjauhi Al Qur’an dalam menentukan apa yang benar dan yang salah, siapa yang harus dipatuhi perintahnya dan siapa pula yang harus ditentang, dengan siapa mereka harus memelihara hubungan dan dengan siapa tidak, siapa teman dan siapa musuh mereka, dan di mana letak kehinaan, kegagalan dan kerugian mereka?
Kamu muslimin tidak lagi memeriksa masalah-masalah ini dengan Al Qur’an. Mereka sekarang meminta petunjuk tentang masalah-masalah tersebut kepada orang kafir, orang musyrik, orang sesat dan hanya mementingkan diri sendiri, kepada suara-suara iblis yang ada dalam diri mereka sendiri, dan mereka mengikuti apa saja yang dikatakan oleh unsur-unsur tersebut. Karena itu mereka ditimpa bencana, yang pasti akan datang, menimpa siapa saja yang melupakan Allah dan yang mengikuti petunjuk selain dari petunjuk-Nya.
Akan halnya Al Qur’an sendiri, ia adalah sumber kebaikan yang paling besar. Al Qur’an mampu memberikan kepada anda manfaat apa pun yang anda inginkan dan sebanyak apa pun yang anda mau. Kalau dari Al Qur’an, yang anda cari hanya manfaat yang kecil dan remeh, seperti untuk mengusir jin/hantu, obat untuk orang sakit batuk dan demam, kemenangan dalam pengadilan dan sukses dalam mencari kerja, maka yang anda peroleh, memang, hanya hal-hal kecil itu saja. Bila yang anda cari hanya kekuasaan di atas dunia dan penguasaan terhadap alam semesta, maka anda juga akan memperolehnya. Dan kalau anda menginginkan untuk mencapai puncak kebesaran rohani, Al Qur’an juga akan membawa anda ke sana. Ini hanyalah soal kemampuan anda untuk mengambil manfaat daripadanya. Al Qur’an adalah kebaikan lautan: anda hanya mengambil dua tetes air daripadanya, padahal, sebenarnya ia mampu memberikan air sebanyak lautan itu sendiri.
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (terj. QS Al A’raaf 7 : 52)
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (terj. QS Al Iraa’ 17 : 82)
Apa yang diperbuat saudara kita sesama muslim terhadap Kitab Suci Allah adalah demikian bodoh dan patut ditertawakan. Seandainya saudara-saudara kita sesama muslim melihat orang lain berbuat seperti itu terhadap sesuatu yang lain, pasti mereka akan mentertawakannya dan menganggapnya sebagai orang gila. Sekiranya ada orang yang menerima resep dari seorang dokter, lalu resep ini dibungkusnya dengan kain dan digantungkannya di lehernya, atau dicelupkannya ke dalam air dan air itu diminumnya, apa yang akan anda katakan? Tidakkah anda akan mentertawakan dan mengatakan orang itu sebagai seorang yang bodoh? Nah, sekarang ini di depan mata anda semua perbuatan seperti ini sedang dilakukan terhadap resep yang paling manjur dan tak ternilai harganya, yang ditulis oleh ‘Dokter yang paling besar dari semua dokter’, yang dimaksudkan untuk menyembuhkan semua penyakit anda. Namun, tak seorang pun yang tertawa melihat perbuatan ini! Tak seorang pun mencoba mengerti bahwa sebuah resep bukanlah untuk digantungkan di leher atau dicelupkan ke dalam air lalu diminum, tetapi untuk menggunakan obat dengan cara seperti yang ditunjukkan dalam resep itu.
MEMAHAMI ISI AL QUR’AN DAN MENURUTINYA ADALAH WAJIB
Seandainya anda melihat orang yang sedang sakit membuka buku tentang pengobatan dan mengira bahwa dengan membacanya ia akan dapat sembuh dari penyakitnya, maka apa yang dapat anda katakan tentang orang itu? Tentu anda akan mengatakan bahwa orang tersebut adalah orang yang sinting dan harus dikirim ke rumah sakit jiwa? Akan tetapi tidaklah anda sadar bahwa anda sendiri melakukan hal yang sama kepada buku (Al Qur’an) yang dikirimkan oleh ‘Dokter Terpandai’ untuk menyembuhkan penyakit-penyakit anda? Anda hanya membacanya saja dan mengira bahwa dengan membacanya begitu saja, semua penyakit anda akan hilang. Anda mengira bahwa anda sudah cukup dengan membacanya saja tidak perlu untuk menuruti petunjuk-petunjuk yang terkandung di dalamnya, tidak pula penting untuk menghindari bahaya seperti yang dikatakannya. Maka, mengapa anda tidak memberikan penilaian yang sama kepada diri anda sendiri seperti yang anda berikan kepada orang yang mengira bahwa dengan membaca buku pengobatan saja adalah cukup untuk menyembuhkan penyakit?
Kalau anda menerima surat dalam bahasa yang tidak dimengerti, tentu anda mencari orang yang mengerti bahasa tersebut untuk mengetahui isinya. Anda tidak merasa tenang sebelum anda mengetahui isi surat tersebut. Begitulah yang anda lakukan terhadap surat-surat dagang yang mungkin akan memberikan keuntungan yang sedikit bagi anda. Akan tetapi surat (Al Qur’an) yang dikirimkan oleh ‘Penguasa Dunia’ kepada anda yang menerangkan semua keuntungan anda di lapangan din, yang menyangkut kehidupan duniawi, anda kesampingkan begitu saja tanpa mencoba untuk memahami isinya. Anda tidak memperlihatkan keinginan untuk mengetahui isinya. Tidakkah itu suatu hal yang mengherankan?
AKIBAT PERLAKUAN YANG ZALIM TERHADAP KITAB ALLAH
Bila anda merenungkan semua kenyataan yang terjadi sekarang ini, bahwa Kitab Allah sedang mengalami perlakuan yang zalim di dunia ini, dan para pelakunya adalah orang-orang yang menyatakan dirinya beriman kepada Kitab Allah dan bersedia mati untuk membelanya. Tak syak lagi mereka memang beriman kepadanya dan menganggapnya lebih berharga daripada hidup mereka sendiri; tetapi sayangnya mereka sendirilah yang memperlakukannya dengan perlakuan yang paling zalim. Dan akibat perlakuan yang zalim terhadap Kitab Allah ini jelas kelihatan! Hendaklah kita pahami benar-benar bahwa, Kitab Allah tidaklah diturunkan kepada manusia untuk menjerumuskannya ke dalam jurang kecelakaan, kemalangan dan penderitaan.
“Kami tidak menurunkan Al Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut kepada Allah.” (terj. QS Thaha 20 : 2-3)
Al Qur’an adalah sumber kebahagiaan dan nasib baik, bukannya sumber kejahatan dam kesengsaraan. Tidak mungkin suatu ummat yang memiliki Wahyu Allah hidup dalam penderitaan di dunia ini, diperbudak, diinjak-injak, dan ditendang oleh orang lain. Suatu ummat hanya akan menemui nasib seperti ini bila mereka memperlakukan Kitab Allah secara zalim. Nasib Bani Israil terpampang di hadapan anda. Taurat dan Injil diturunkan kepada mereka dan dikatakan:
“Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil, dan Al Qur’an, yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka.” (terj. QS Al Maidah 5 : 66)
Tetapi mereka memperlakukan Kitab-kitab Allah tersebut dengan cara yang zalim dan mereka memperoleh belasan perbuatan itu:
“… Lalu ditimpakan kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (terj. QS Al Baqarah 2 : 61)
Karena itu bila suatu ummat memiliki Kitab Allah, tetapi mereka hidup dalam kehinaan dan diperbudak oleh orang lain, maka anda boleh memastikan bahwa hal itu adalah karena mereka memperlakukan Kitab Allah dengan cara yang zalim, dan apa yang mereka alami itu adalah hukuman atas perbuatan mereka itu. Tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan diri dari murka Allah, selain menghentikan kezaliman tersebut dan memperlakukan Kitab Allah dengan semestinya. Bila anda semua tidak berhenti dari berbuat dosa yang besar ini, maka hidup anda tidak akan berubah meskipun anda mendirikan berbagai perguruan tinggi di setiap desa dan anak-anak anda semua menjadi sarjana, dan anda, seperti orang-orang Yahudi, menjadi jutawan-jutawan dengan jalan riba.

Tips Cepat Menulis Posting Blog


    Posting blog adalah salah satu hal penting agar pengunjung anda merasa puas dengan informasi yang diperoleh dari blog anda. Kepuasan pengunjung merupakan hal yang penting karena bila pengunjung merasa puas, bukan tidak mungkin jika mereka akan kembali mengunjungi blog kita. Bahkan, mungkin ada diantara mereka yang akan memberitahukan seputar blog kita kepada rekan-rekannya.Kalau udah gini blog kita bisa jadi terkenal kan?
dan bahkan bisa cepat menghasilkan keuntungan buat kita.

Teman-teman tentu tahu bahwa kebanyakan blogger saat ini sering malas membuat postingan. Hmmm... padahal sayang juga kalau blog kita hanya diisi dengan pernak-pernik/tool yang kata orang bisa menaikan pagerank. Padahal inti dari blog itu sendiri (baca:postingan) tidak diperhatikan. Emmm... kalau menurut saya sih tool-tool SEO tidak akan berpengaruh banyak kalau postingannya tidak terlalu bermutu dan jarang di-update. Dan kalaupun ada pengaruhnya paling-paling hanya sementara saja. Kecuali kalau blog kita menyediakan layanan yang sangat bermanfaat bagi pengunjung dan itupun tidak selamanya dibutuhkan.

Nah, lantas bagaimana kita bisa membuat postingan dengan cepat dan tanpa rasa malas, berikut saya uraikan beberapa tips dan triknya:

1) Sesuaikan tema tulisan teman-teman dengan minat teman-teman.
     Akan berbeda sekali rasanya ketika kita melakukan hal yang kita minati dibandingkan dengan hal yang tidak kita minati. Dengan menulis hal yang berhubungan dengan minat kita, rasa malas dalam menulis dapat diminimalisir.

2) Buat kerangka karangan sebelum menulis
    Langkah ini sebenarnya tidak wajib, mungkin diantara teman-teman ada yang lebih suka menulis secara mengalir (seperti ngobrol aja gitu..). Namun bagi teman-teman yang mau menulis tentang hal-hal yang agak serius semisal tutorial pemrograman, alangkah baiknya membuat kerangka karangan terlebih dahulu. Ini dilakukan agar kita tidak bingung ketika dalam tahap penulisan. Selain itu, kerangka tulisan bisa dibuat dimana saja, karena pendek, kerangka tulisan bisa ditulis di HP. Sehingga apabila kita tidak punya cukup waktu untuk menulis di depan komputer, tulis aja di HP, bisa ketika berada di dalam bis, di restoran sambil menunggu hidangan siap dll.

3) Tekun mendalami bidang yang kita geluti
   Semakin banyak wawasan kita mengenai bidang yang berhubungan dengan tema blog kita, semakin deras pula ide yang mengalir di kepala kita untuk membuat tulisan. Selain itu, JANGAN LUPA bahwa kita harus sering-sering mengupdate wawasan tersebut agar apa yang kita tulis di dalam postingan tidak menjadi sebuah informasi yang basi. Contohnya saja ketika teman-teman menulis tentang tutorial CSS, teman-teman sebaiknya mengetahui seluk-beluk CSS pada versi terbaru. Karena kemungkinan ada beberapa aspek dari versi sebelumnya yang tidak berlaku lagi pada versi terbaru. Dan jika pembaca menggunakan CSS versi terbaru, mereka akan kebingungan ketika tutorial yang anda berikan tidak bisa digunakan pada browsernya.

4) Jangan terburu-buru menulis banyak postingan
    Pernah suatu ketika saya membuat lima postingan sekaligus dalam sehari, namun tidak ada yang benar-benar selesai. Kelima tulisan tersebut saya buat asal-asalan tanpa melihat kembali kualitasnya apakah sudah layak belum untuk dijadikan sebuah postingan yang menarik. Akhirnya blog saya dicap sebagai blog yang kurang bermutu.

5) Lakukan seperti update status pada facebook
    Dengan begitu kita akan selalu merasa enjoy dengan apa yang kita lakukan. Tapi bukan berarti asal-asalan, kalau di facebook kita update status tentang keadaan pribadi kita. Sedangkan pada postingan blog kita update status mengenai bidang yangkita geluti semisal "info software terbaru".

Itulah sedikit tips dari saya semoga bermanfaat bagi teman-teman. Bagi teman-teman yang ingin menambahkan atau kurang sependapat silahkan berkomentar di bawah postingan ini. Thx

Selasa, 10 Mei 2011

Rekaman Interogasi Alien Hoax Di Area 51

MahzilNews - Pada akhir tahun 1996, publik kembali dihebohkan dengan bocornya video AREA 51 : Alien Interviev yang kemungkinan besar dilakukan oleh “orang dalam”.

Menurut beberapa sumber, sebut saja “Victor” (nama samaran) , merupakan “orang dalam” yang mengemukakan bahwasannya pemerintah AS memiliki banyak dokumentasi dari kegiatan aktivitas Area tsb , salah satu dokumentasi yang diperolehnya yaitu berupa video dari Alien yang sedang menjalani pemeriksaan berupa investigasi oleh pihak setempat.

Menurut pengakuannya , Victor mendapatkan salinan video tsb dari perekam video yang asli dan paling rahasia yang direkam pada Area 51. Karena rasa kuatir yang teramat besar , maka ia tidak pernah mengakui sebagai salah satu pekerja di area itu , dan ia juga tidak pernah secara rinci menjelaskan dimana sebenarnya penyalinan video itu terjadi.
Ia tetap menekankan bahwa video itu didapat karena adanya “kebocoran data” yang terjadi selama perpindahan dari dokumentasi video secara masal saat dirubah dari analog video ke digital video.



Relativitas Waktu dan Kenyataan Takdir

Segala hal yang berkaitan sejauh ini menunjukkan bahwa pada hakikatnya "ruang berdimensi tiga" tidak ada, tetapi merupakan prasangka yang sepenuhnya ditemukan dalam persepsi dan yang menyebabkan seluruh kehidupan seseorang [menjadi berada] dalam ketiadaan ruang. Menyatakan kebalikannya akan berarti berpegang pada keyakinan takhyul yang jauh terlepas dari akal dan kebenaran ilmiah, karena tidak ada bukti sah keberadaan dunia materi berdimensi tiga.
Hal ini menolak anggapan utama filosofi materialisme yang mendasari teori evolusi, anggapan bahwa zat adalah mutlak dan abadi. Anggapan kedua yang merupakan sandaran filosofi materialisme ialah sangkaan bahwa waktu adalah mutlak dan kekal. Aggapan ini sama-sama takhyul dengan anggapan pertama.

PENCERAPAN WAKTU
Sesuatu yang kita cerap sebagai waktu, sebenarnya, adalah suatu metode pembandingan satu momen dengan yang lain. Kami bisa menjelaskan hal ini dengan contoh. Contohnya, ketika seseorang mengetuk suatu obyek, ia mendengar suara tertentu. Ketika ia mengetuk obyek yang sama lima menit kemudian, ia mendengar suara lain. Orang itu mencerap jarak waktu antara suara pertama dan suara kedua, dan ia menyebut interval ini "waktu". Tetapi pada saat ia mendengar suara kedua, suara pertama yang ia dengar tidak lebih dari imajinasi dalam benaknya. Ini hanya sepotong informasi dalam ingatannya. Orang itu merumuskan konsep "waktu" dengan membandingkan saat ia hidup dengan yang ia miliki dalam ingatannya. Jika pembandingan ini tidak dibuat, tidak mungkin ada konsep waktu.
Demikian pula, orang membuat pembandingan ketika ia melihat seseorang yang sedang memasuki ruang melewati pintu dan duduk di lengan kursi di tengah ruang. Pada waktu orang ini duduk di lengan kursi, kesan yang terkait dengan saat ia membuka pintu, berjalan menuju ruang, dan mengarahkan jalannya ke lengan kursi disusun sebagai potongan-potongan informasi dalam otaknya. Pencerapan waktu terjadi kala seseorang membandingkan orang yang sedang duduk di lengan kursi dengan potongan informasi itu.
Pendek kata, waktu menjadi ada sebagai akibat dari pembandingan yang dibuat antara ilusi-ilusi yang tersimpan dalam otak. Jika manusia tidak punya ingatan, maka otaknya tidak akan membuat penafsiran demikian dan karena itu tidak akan pernah membentuk konsep waktu. Satu-satunya alasan mengapa seseorang menentukan dirinya sendiri berusia tiga puluh tahun ialah karena ia telah mengumpulkan informasi berkenaan dengan usia tiga puluh tahun dalam benaknya. Jika ingatannya tidak ada, maka ia tidak akan berpikir tentang keberadaan waktu terdahulu dan ia hanya akan mengalami "saat" tunggal kala ia hidup.

PENJELASAN ILMIAH TENTANG KETIADAAN WAKTU
Mari kita terangkan pokok bahasan ini dengan mengutip berbagai penjelasan ilmuwan dan cendekiawan tentang pokok bahasan ini. Berkenaan dengan pokok bahasan waktu yang mengalir ke belakang, François Jacob, profesor genetika peraih Nobel dan intelektual terkenal, menyatakan dalam bukunya Le Jeu des Possibles (Yang Mungkin dan Yang Nyata) berikut ini:
Film yang diputar balik memungkinkan kita untuk membayangkan suatu dunia yang waktunya mengalir ke belakang. Suatu dunia dengan susu yang memisahkan diri sendiri dari kopi dan meloncat keluar dari mangkok untuk mencapai wadah susu; suatu dunia yang sinar-sinar terang terpancar dari dinding untuk terkumpul dalam sebuah perangkap (pusat gravitasi), tidak lagi memancar keluar dari sumber cahaya; suatu dunia yang sebuah batu meluncur ke telapak tangan seseorang bersama dengan tetesan air yang tak terhitung yang memungkinkan batu meloncat dari air. Tetapi, di dunia sedemikian rupa yang waktunya mempunyai sifat yang bertolak-belakang, proses otak kita, dan cara otak kita mengumpulkan informasi, berjalan ke belakang pula. Hal ini berlaku untuk masa lalu dan masa mendatang dan dunia akan tampak di depan kita tepat seperti yang baru saja tampak.42
Karena otak kita terbiasa dengan urutan peristiwa tertentu, dunia berjalan bukan seperti yang terkait di atas dan kita menganggap bahwa waktu selalu mengalir ke depan. Akan tetapi, hal ini merupakan putusan yang dicapai di otak dan bersifat relatif. Pada kenyataannya, kita tidak pernah bisa mengetahui bagaimana waktu mengalir atau bahkan apakah mengalir ataukah tidak. Ini merupakan indikasi fakta bahwa waktu bukanlah fakta mutlak, melainkan hanya semacam cerapan.
Relativitas waktu adalah fakta yang juga teruji oleh salah seorang fisikawan terpenting abad 20, Albert Einstein. Lincoln Barnett menulis dalam bukunya The Universe and Dr. Einstein:
Bersama-sama dengan kemutlakan ruang, Einsten membuang konsep kemutlakan waktu-mengenai aliran waktu semesta yang tetap, itu-itu saja, tidak bisa ditawar-tawar, yang mengalir dari masa lalu yang tak terbatas ke masa depan yang tak terbatas. Sebagian besar kekaburan yang melingkupi Teori Relativitas berasal dari keengganan manusia untuk mengakui bahwa rasa waktu, seperti rasa warna, merupakan bentuk cerapan. Tepat seperti ruang yang mungkin hanya tatanan obyek materi, waktu pun mungkin hanya tatanan peristiwa. Subyektivitas waktu itu dijelaskan dengan sebaik-baiknya dengan kata-kata Einsten sendiri. "Pengalaman individu," katanya, "tampak pada kita tertata dalam serangkaian peristiwa; dalam rangkaian ini, peristiwa tunggal yang kita ingat [menjadi] tampak tertata menurut kriteria "terdahulu" dan "terkemudian". Karena itu, ada waktu bagi individu, waktu-saya, atau waktu subyektif. Hal ini dengan sendirinya tidak bisa terukur. Sesungguhnya saya bisa mengasosiasikan angka-angka dengan peristiwa-peristiwa, dengan cara sedemikian rupa sehingga angka yang lebih besar lebih diasosiasikan dengan peristiwa terkemudian daripada dengan yang terdahulu.43
Einstein sendiri menunjukkan, seperti yang dikutip dalam buku Barnett: "ruang dan waktu merupakan bentuk intuisi, yang tidak bisa dipisahkan dari kesadaran lebih daripada yang bisa [dipisahkan dari] konsep warna, bentuk atau ukuran." Menurut Teori Relativitas Umum: "waktu tidak mempunyai keberadaan yang bebas terpisah dari tatanan peristiwa yang dengannya kita mengukurnya."44
Karena terdiri dari cerapan, waktu tergantung sepenuhnya pada pencerapnya dan karena itu bersifat relatif.
Kecepatan pengaliran waktu berbeda menurut acuan yang kita gunakan untuk mengukurnya karena tidak ada jam alamiah dalam tubuh manusia untuk menunjukkan dengan tepat seberapa cepat waktu melintas. Seperti tulisan Lincoln Barnett: "Tepat seperti hal-hal semacam warna yang tidak ada tanpa pencerapan oleh mata, seketika atau sejam atau sehari pun tidak ada tanpa penandaan oleh peristiwa."45
Relativitas waktu dialami dengan jelas dalam mimpi. Meskipun yang kita lihat dalam mimpi tampaknya berlangsung selama berjam-jam, itu sebenarnya hanya berlangung selama beberapa menit, dan bahkan beberapa detik.
Mari kita perhatikan contoh untuk menerangkan masalah ini lebih lanjut. Mari kita anggap bahwa kita berada di suatu ruang dengan satu jendela saja yang dirancang khusus dan kita tetap di sana selama jangka waktu tertentu. Ada jam di ruang itu yang dengannya kita bisa melihat jumlah waktu yang melintas. Pada saat yang sama, anggaplah bahwa melalui jendela ruang kita melihat matahari yang terbit dan tenggelam pada jarak waktu tertentu. Beberapa hari kemudian, jawaban yang akan kita berikan atas pertanyaan tentang jumlah waktu yang kita habiskan di kamar itu akan berdasarkan baik pada informasi yang telah kita kumpulkan dengan melihat jam dari satu waktu ke waktu lainnya maupun dengan hitungan yang kita buat menunjukkan berapa kali matahari terbit dan tenggelam. Umpamanya, kita perkirakan bahwa kita hanya menghabiskan tiga hari di ruang itu. Akan tetapi, jika orang yang meletakkan kita di ruang itu berkata bahwa kita hanya menyita dua hari di ruang itu dan bahwa matahari yang kita lihat dari jendela itu buatan yang dihasilkan oleh suatu mesin simulasi dan bahwa jam di kamar itu diatur khusus untuk berfungsi lebih cepat, maka penghitungan yang kita lakukan tidak memiliki makna.
Contoh ini menegaskan bahwa informasi yang kita miliki tentang tingkat lintasan waktu didasarkan pada acuan relatif. Relativitas waktu ialah fakta ilmiah yang juga terbukti dengan metode ilmiah. Teori Relativitas Umum Einstein pun berpendapat bahwa kecepatan waktu berubah tergantung pada kecepatan obyek dan posisinya di medan gravitasi. Bila kecepatan terus bertambah, waktu disingkatkan dan dipadatkan: waktu melambat seolah-olah sampai ke titik "berhenti".
Mari kita jelaskan hal ini dengan suatu contoh yang diberikan oleh Einsten. Bayangkan dua anak kembar, satu darinya tinggal di bumi sementara yang lainnya bepergian di ruang angkasa dengan kecepatan yang mendekati cahaya. Ketika ia kembali, anak kembar yang bepergian di ruang angkasa akan melihat bahwa saudaranya telah tumbuh jauh lebih tua daripada dirinya. Alasannya adalah bahwa waktu mengalir lebih lambat pada orang yang bepergian dengan kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Mari kita bayangkan [ada] seorang ayah yang bepergian di ruang angkasa sedangkan anaknya diam di bumi. Jika si ayah berusia duapuluh tujuh tahun ketika berangkat sedangkan si anak tiga tahun; [maka] ketika ayahnya kembali ke bumi tigapuluh tahun kemudian (waktu bumi), anaknya akan berusia tigapuluh tiga tahun sementara ayahnya hanya tigapuluh [tahun].46 Relativitas waktu ini tidak disebabkan oleh pelambatan atau pun pencepatan arloji, atau pun pelambatan pegas mekanis. Ini justru merupakan hasil dari perbedaan periode kerja seluruh sistem keberadaan materi, yang jangkauannya sedalam partikel sub-atom. Dengan kata lain, bagi orang yang mengalaminya, pemendekan waktu tidak dialami seolah-olah berakting di film yang bergerak lambat. Dalam pranata yang sedemikian itu, yang waktunya memendek, detak jantung seseorang, penggandaan selnya, dan fungsi otaknya, dan lain-lain, semuanya bekerja lebih lambat daripada orang yang bergerak lebih lambat di bumi. Namun demikian, orang itu melanjutkan kehidupan sehari-harinya dan sama sekali tidak memperhatikan pemendekan waktu. Bahkan sesungguhnya pemendekan itu tidak sampai tampak sebelum dilakukan pembandingan.

RELATIVITAS DALAM AL-QUR'AN
Kesimpulan yang ditimbulkan oleh temuan-temuan ilmu pengetahuan modern adalah bahwa waktu bukanlah fakta mutlak seperti sangkaan para penganut materialisme, melainkan hanya cerapan relatif. Yang paling menarik ialah bahwa fakta ini, yang tidak ditemukan sampai abad ke-20 oleh ilmu pengetahuan, diungkapkan kepada umat manusia dalam Al-Qur'an empatbelas abad silam. Ada berbagai acuan dalam al-Qur'an mengenai relativitas waktu.
Di banyak ayat al-Qur'an bisa dilihat fakta yang terbukti secara ilmiah bahwa waktu merupakan persepsi psikologis yang tergantung pada peristiwa, pranata, dan kondisi. Contohnya, seluruh kehidupan seseorang sangat singkat seperti yang dikabarkan dalam Al-Qur'an:
Ketika suatu hari kamu akan dipanggil dan kamu akan memenuhi (penggilan-Nya) dengan (kata-kata) pujian kepada-Nya, dan kamu akan mengira bahwa kamu tinggal (di dunia ini) hanya sebentar. (Surat al-Israa', 52)
Dan suatu hari bilamana ia mengumpulkan mereka, seolah-olah mereka berdiam (di bumi) hanya sesaat pada siang hari; mereka akan saling mengenal. (Surat Yuunus, 45)
Beberapa ayat menunjukkan bahwa orang-orang mencerap waktu dengan berlainan dan bahwa terkadang orang-orang dapat mencerap jangka waktu yang sangat singkat sebagai waktu yang sangat lama. Percakapan orang-orang yang terjadi selama pengadilan mereka di akhirat berikut ini merupakan contoh baik tentang hal ini:
Ia berkata, "Berapa tahun sudah kamu tinggal di bumi ini?" Mereka berkata, "Kami tinggal sehari atau sebagian dari sehari; tapi tanyakanlah kepada mereka yang menghitung." Ia berfirman, "Kami tinggal hanya sebentar, kalau kamu tahu!" (Surat al-Mu'minuun, 112-114)
Di beberapa ayat lain Allah menyatakan bahwa waktu dapat mengalir melalui tahap yang berbeda dalam pranata yang berbeda:
Mereka meminta kepadamu supaya azab dipercepat, tetapi Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Sungguh, satu hari menurut Allah seperti seribu tahun dalam perhitungan kamu. (Surat al-Hajj, 47)
Para malaikat dan roh naik kepada-Nya pada suatu hari yang ukurannya limapuluh ribu tahun. (Surat al-Ma'aarij, 4)
Ia mengatur semua urusan dari langit sampai ke bumi, kemudian (semua itu) kembali kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitungan kamu. (Surat as-Sajdah, 5)
Ayat-ayat ini merupakan ungkapan jelas tentang relativitas waktu. Bahwa hasil ini, yang baru saja dipahami oleh ilmuwan abad 20, dikomunikasikan kepada manusia 1.400 tahun lalu dalam al-Qur'an merupakan suatu indikasi wahyu Al-Qur'an oleh Allah, yang meliputi seluruh waktu dan ruang.
Terdapat banyak ayat al-Qur'an lain yang menunjukkan bahwa waktu adalah cerapan. Ini merupakan bukti khas dalam kisah-kisah itu. Contohnya, Allah telah menjaga Ashhaabul Kahfi, sekelompok orang beriman yang disebutkan dalam Al-Qur'an, yang tidur lelap selama lebih dari tiga abad. Ketika mereka bangun, orang-orang ini mengira bahwa mereka telah tinggal dalam keadaan itu sebentar saja, dan tidak bisa menghitung berapa lama mereka tertidur:
Lalu Kami tarik (sehelai tabir) ke telinga mereka, dalam gua selama beberapa tahun, (sehingga mereka tidak mendengar). Kemudian Kami bangkitkan mereka, untuk Kami uji, mana dari kedua golongan menghitung lebih baik: berapa lama mereka tinggal. (Surat al-Kahfi, 11-12)
Demikianlah Kami bangkitkan mereka (dari tidur) supaya mereka saling bertanya. Salah seorang dari mereka bertanya, "Berapa lama kamu tinggal (di sini)?" Mereka menjawab, "Kami tinggal (barangkali) sehari atau sebagian dari sehari." (Akhirnya) mereka (semua) berkata, "(Hanya) Tuhan yang mengetahui (berapa lama) kamu tinggal (di sini).... (Surat al-Kahfi, 19)
Situasi yang dikisahkan dalam ayat di bawah ini juga merupakan bukti bahwa waktu sebenarnya merupakan cerapan psikologis.
Atau seperti orang yang melewati sebuah dusun yang sudah runtuh sampai ke atap-atapnya, ia berkata: "Oh, bagaimana Allah menghidupkan semua ini setelah mati?" lalu Allah membuat orang itu mati selama seratus tahun kemudian membangkitkannya kembali. Ia (Allah) berfirman: "Tidak, bahkan seratus tahun, maka lihatlah makananmu dan minumanmu, tidak rusak. Tetapi lihatlah keledaimu; dan akan Kami jadikan engkau suatu tanda bagi manusia; dan lihatlah tulang-belulang itu bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging. Maka setelah jelas kepadanya ia pun berkata: "Aku tahu bahwa Allah berkuasa atas segalanya." (Surat al-Baqarah, 259)
Ayat di atas jelas menekankan bahwa Allah, Yang menciptakan waktu, tidak dibatasi oleh waktu. Sebaliknya, manusia dibatasi oleh waktu, yang ditakdirkan Allah. Seperti dalam ayat itu, manusia bahkan tidak mampu mengetahui berapa lama ia tertidur. Dalam keadaan demikian, pernyataan bahwa waktu adalah mutlak (sebagaimana pernyataan para penganut materialisme dalam pemikiran mereka yang menyimpang) sangat tidak masuk akal.

TAKDIR
Relativitas waktu ini mejernihkan masalah yang sangat penting. Relativitas begitu berubah-ubah sehingga suatu periode yang tampaknya berdurasi milyaran tahun bagi kita mungkin berlangsung hanya beberapa detik dalam perspektif lain. Lagipula, suatu periode waktu yang sangat lama yang membentang dari permulaan dunia sampai akhir dunia mungkin tidak berlangsung walau sedetik saja di dimensi lain.
Inilah intisari konsep takdir-suatu konsep yang tidak dipahami dengan baik oleh kebanyakan orang, khususnya para materialis yang sepenuhnya menolak [konsep] ini. Takdir ialah pengetahuan Allah yang sempurna tentang semua peristiwa masa lalu atau pun masa datang. Kebanyakan orang mempertanyakan bagaimana Allah telah mengetahui peristiwa-peristiwa yang belum dialami dan menyebabkan mereka gagal dalam memahami keotentikan takdir. Bagaimanapun, "peristiwa yang belum dialami" hanya demikian bagi kita. Allah tidak dibatasi oleh waktu atau pun ruang karena Ia sendiri yang menciptakannya. Karena alasan ini, masa lalu, masa datang, dan masa sekarang semuanya sama bagi Allah; bagi-Nya segala sesuatu telah terjadi dan berakhir.
Dalam bukunya The Universe and Dr. Einstein, Lincoln Barnett menerangkan bagaimana Teori Relativitas Umum sampai pada kesimpulan ini. Menurut Barnett, alam semesta dapat "tercakup dengan seluruh kemegahannya hanya oleh intelek kosmik".47 Kehendak yang oleh Barnett disebut "intelek kosmik" merupakan bijaksanaan dan pengetahuan Allah, yang berlaku bagi segenap alam. Sama sebagaimana kita dapat dengan mudah melihat pangkal, tengah, dan ujung penggaris, dan semua satuan di antara [pangkal-ujung] sebagai satu keutuhan, Allah mengetahui waktu yang kita patuhi seolah-olah waktu merupakan satu peristiwa mulai dari awal hingga akhir. Akan tetapi, manusia mengalami insiden hanya ketika waktu mereka sampai, dan mereka menyaksikan takdir yang telah Alah ciptakan bagi mereka.
Perlu pula diperhatikan dangkalnya pemahaman yang menyimpang mengenai takdir yang berlaku di masyarakat kita. Keyakinan yang menyimpang tentang takdir ini merupakan suatu takhyul bahwa Allah telah menentukan "takdir" bagi setiap manusia tetapi bahwa takdir-takdir ini terkadang bisa diubah oleh manusia. Contohnya, orang memberikan pernyataan semu tentang seorang pasien yang kembali dari pintu kematian seperti "ia mengalahkan takdirnya". Tiada seorang pun yang dapat mengubah takdir. Orang yang kembali dari pintu kematian sesungguhnya tidak meninggal karena ia tidak ditakdirkan untuk meninggal pada saat itu. Ironisnya, inilah takdir orang-orang itu yang membohongi diri mereka sendiri dengan mengatakan "Saya mengalahkan takdir saya" bahwa mestinya mereka katakan demikian dan tetap berpola pikir demikian.
Takdir adalah pengetahuan yang abadi dari Allah dan bagi Allah, Yang mengetahui waktu seperti satu kejadian saja dan yang berlaku atas seluruh waktu dan ruang; segala sesuatu ditentukan dan diakhiri dalam takdir. Kita juga memahami dari sesuatu yang Allah hubungkan dalam Al-Qur'an bahwa waktu itu satu bagi Allah: banyak kejadian yang dalam pandangan kita akan terjadi di masa datang dikaitkan dalam Al-Qur'an dengan cara sedemikian seolah-olah [kejadian-kejadian] itu telah berlangsung jauh-jauh sebelumnya. Contohnya, ayat-ayat yang memerikan catatan bahwa manusia harus menyerahkan diri kepada Allah di akhirat dihubungkan sebagai peristiwa-peristiwa yang telah terjadi lama sekali:
Sangkakala ditiup, maka segala yang ada di langit dan yang ada di bumi pingsan, kecuali yang dikehendaki oleh Allah (dikecualikan). Kemudian itu ditiup sekali lagi, tiba-tiba mereka berdiri tegak dan menunggu. Dan bumi memancarkan cahaya Tuhannya; Kitab (catatan segala perbuatan) akan diletakkan (terbuka); para nabi dan saksi-saksi akan didatangkan, dan dijatuhkanlah keputusan yang adil di antara mereka, dan mereka pun tak akan dirugikan. (Surat az-Zumar, 68-69)
Orang-orang kafir dibawa ke neraka berbondong-bondong. (Surat az-Zumar,71)
Dan mereka yang bertakwa kepada Tuhan akan dibawa ke dalam surga berbondong-bondong… (Surat az-Zumar, 73)
Beberapa ayat lain dalam masalah ini ialah:
Dan setiap pribadi akan tampil, dengan masing-masing pendorong dan saksi. (Surat Qaaf, 21)
Dan langit pun akan terbelah, sehingga hari itu jadi rapuh. (Surat al-Haaqqah, 16)
Dan atas kesabaran dan ketabahan mereka, Ia membalas dengan surga dan (pakaian) sutera; mereka di sini bersandar di atas peterana; mereka tak akan melihat di dalamnya matahari (terlalu panas) atau dinginnya (bulan) yang melampaui batas. (Surat al-Insaan, 12-13)
Dan api neraka ditampakkan bagi siapa saja yang melihat. (Surat an-Naazi'at, 36)
Maka hari ini orang-orang beriman menertawakan kaum tak beriman. (Surat al-Muthaffifiin, 34)
Dan orang-orang yang berdosa melihat api neraka dan mereka mengerti akan jatuh ke dalamnya; dan mereka tidak mendapat jalan keluarnya. (Surat al-Kahfi, 53)
Seperti yang dapat dilihat, kejadian-kejadian yang akan terjadi setelah kematian kita (dari sudut pandang kita) dihubungkan dalam al-Qur'an sebagai peristiwa masa lalu yang telah dialami. Allah tidak dibatasi oleh kerangka waktu relatif yang membatasi kita. Allah menghendaki hal-hal ini dalam ketiadaan waktu: orang telah mengerjakannya dan semua peristiwa ini telah berlalu dan berakhir. Di dalam ayat di bawah ini Ia menegaskan bahwa setiap peristiwa itu, besar atau pun kecil, ada dalam pengetahuan Allah dan tercatat dalam sebuah kitab:
Dalam keadaan apa pun kamu, dan bagian apa pun yang kamu baca dari Al-Quran, dan perbuatan apa pun yang kamu kerjakan, niscaya Kami menjadi saksi ketika kamu sedang tekun melakukannya. Tak ada yang tersembunyi dari Tuhanmu seberat zarah pun, di bumi dan di langit, tak ada yang lebih kecil atau lebih besar daripada itu, niscaya terekam jelas dalam Kitab. (Surat Yuunus, 61)

KEKHAWATIRAN PARA MATERIALIS
Masalah yang dibahas di bab ini, yaitu kebenaran yang melandasi materi, ketiadaan waktu, dan ketiadaan tempat, sesungguhnya sangat jelas. Seperti yang diungkapkan sebelumnya, hal ini jelas bukan semacam filosofi atau pola pikir, melainkan hasil ilmiah yang tidak mungkin ditolak. Di samping keberadaan realitas teknis, buktinya juga tidak memberi alternatif logis dan rasional lain dalam masalah ini: alam semesta ialah kesatuan khayalan atau semu dengan semua zat penyusunnya dan semua makhluk yang tinggal di dalamnya. [Alam semesta] ini sekumpulan cerapan.
Para materialis mengalami kesulitan untuk memahami masalah ini. Contohnya, jika kita kembali ke contoh bus Politzer: meski secara teknis Politzer tahu bahwa ia tidak bisa keluar dari persepsinya, ia hanya bisa menerimanya di kejadian-kejadian tertentu. Dengan kata lain, bagi Politzer, peristiwa-peristiwa berlangsung di otak sampai terjadinya penabrakan bus, segera seusai penabrakan bus terjadi; benda-benda keluar dari otak dan mendapatkan realitas fisik. Rusaknya logika hal ini sangat jelas. Politzer membuat kekeliruan sebagaimana Johnson, seorang materialis, yang berkata "Saya menendang batu, kakiku sakit, karenanya batu itu ada". Politzer tidak dapat memahami bahwa kejutan yang terasa setelah bus itu berdampak merupakan cerapan belaka juga.
Alasan halus mengapa pengikut materialisme tidak dapat memahami masalah ini adalah ketakutan mereka terhadap sesuatu yang akan mereka hadapi bila mereka memahaminya. Lincoln Barnett memberi tahu kita bahwa sebagian ilmuwan "melihat" masalah ini:
Seiring dengan reduksi oleh para filsuf terhadap semua realitas subyektif ke suatu dunia bayang-bayang cerapan, ilmuwan-ilmuwan menjadi sadar akan batas-batas indera manusia yang mengkhawatirkan.48
Acuan apa pun yang dibuat pada fakta bahwa materi dan waktu ialah cerapan membangkitkan ketakutan luar bagi materialis ini, karena [materi dan waktu] ini merupakan satu-satunya gagasan yang ia andalkan sebagai keberadaan mutlak. Ia, dalam pengertian tertentu, menjadikan mereka berhala sesembahan; karena ia kira bahwa materi dan waktu (melalui evolusi) menciptakannya.
Jika ia merasa bahwa alam semesta yang pada perkiraannya merupakan tempat ia hidup, dunia ini, tubuhnya sendiri, orang lain, para filsuf materialisme lain yang mempengaruhi gagasannya, dan, pendek kata, segala sesuatu merupakan cerapan, ia merasa diluapi dengan kengerian total. Segala sandarannya, keyakinannya, dan jalan lain yang ia punya tiba-tiba lenyap. Ia merasakan perasaan putus asa yang akan benar-benar ia alami di hari perhitungan itu, seperti yang diuraikan dalam ayat "Hari itu mereka akan menyatakan tunduk kepada Allah; dan segala yang diada-adakan akan meninggalkan mereka." (Surat an-Nahl, 87)
Lantas, materialis ini berupaya meyakinkan diri sendiri tentang kenyataan zat, dan menciptakan "bukti" demi tujuan ini. Ia memukulkan lengannya ke tembok, menendang batu, berteriak, bersorak, namun tidak pernah bisa terlepas dari realitas.
Persis sebagaimana mereka ingin menghilangkan realitas ini dari benak mereka, mereka juga ingin orang lain membuangnya. Mereka juga sadar bahwa jika orang pada umumnya mengetahui arti sejati materi, sifat primitif filsafat mereka sendiri dan kejahiliyahannya akan pandangan dunia akan ditelanjangi sampai terlihat oleh semua orang, dan tiada landasan lagi yang merupakan dasar pandangan mereka. Ketakutan ini merupakan alasan mengapa mereka sangat terganggu dengan fakta-fakta yang terkait di sini.
Allah menyatakan bahwa ketakutan orang kafir akan mendalam di akhirat. Di hari penghakiman, mereka akan dipanggil sehingga:
Dan tatkala kami kumpulkan mereka semua kemudian Kami berfirman kepada yang mempersekutukan (Kami), "Manakah sekutu-sekutumu yang kamu dakwakan ada?" (Surat al-An'aam, 22)
Seusai itu, orang-orang kafir akan menyaksikan harta, anak, dan kerabat mereka, yang mereka anggap nyata yang dianggap sebagai sekutu Allah, meninggalkan mereka dan lenyap. Allah mengabari kita hal ini di ayat "Perhatikanlah! Betapa mereka berdusta terhadap diri sendiri! Segala yang mereka ada-adakan dengan kebohongan menghilang meninggalkan mereka." (Surat al-An'aam, 24)

PAHALA ORANG BERIMAN
Sementara kenyataan bahwa zat dan waktu merupakan cerapan mengkhawatirkan para materialis, [kenyataan] sebaliknya berlaku bagi orang beriman. Orang beriman menjadi sangat senang ketika mereka mencerap rahasia yang ada di balik zat itu, karena kenyataan ini merupakan kunci semua pertanyaan itu. Dengan kunci ini, semua rahasia dibuka. Orang menjadi mudah memahami banyak hal yang sebelumnya sulit dipahami.


Seperti yang dikatakan sebelumnya, pertanyaan tentang kematian, neraka, akhirat, perubahan dimensi, dan pertanyaan seperti "Di mana Allah?" "Apa yang sebelum Allah?" "Siapa pencipta Allah?" "Berapa lama kehidupan di alam kubur berlangsung?" "Di mana surga dan neraka?" dan "Di mana surga dan neraka saat ini berada?" mudah dijawab. Akan terpahami jenis tatanan seluruh alam yang diciptakan oleh Allah dari ketiadaan, semakin banyak semakin begitu. Dengan rahasia ini, pertanyaan "kapan?" dan "di mana?" menjadi tak berarti karena tiada lagi waktu dan tempat. Bila ketiadaan ruang dimengerti, akan dipahami bahwa neraka, surga, dan bumi semuanya itu sebenarnya ada di tempat yang sama. Jika ketiadaan waktu dimengerti, akan dipahami bahwa segala hal terjadi pada satu kejadian: ketiadaan itu ditunggu dan waktu tidak berlalu, karena segala sesuatu telah terjadi dan selesai.
Dengan terselidikinya rahasia ini, dunia menjadi seperti surga bagi orang beriman. Segala kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan material yang menyusahkan lenyap. Orang ini mengerti bahwa segenap alam memiliki kedaulatan tunggal, bahwa Ia mengubah seluruh dunia fisik sekehendak Dia dan bahwa yang wajib dilakukan oleh manusia adalah kembali kepada-Nya. Lalu ia menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah "... supaya mengabdi kepada-Nya ..." (Surat Aali 'Imraan, 35)
Memahami rahasia ini merupakan pahala terbesar di dunia ini.
Dengan rahasia ini, kenyataan lain yang sangat penting yang disebutkan di Al-Qur'an tersingkap: bahwa "Allah lebih dekat dengan manusia daripada urat merihnya sendiri". (Surat Qaaf, 16) Sebagaimana yang kita ketahui, urat merih itu di dalam tubuh. Apa yang dapat lebih dekat dengan seseorang daripada [isi tubuh] di dalamnya? Situasi ini bisa mudah dijelaskan dengan realitas ketiadaan tempat. Ayat ini juga bisa dipahami dengan lebih baik dengan memahami rahasia ini.
Hal ini merupakan kebenaran sederhana. Harus ditegakkan dengan baik bahwa tiada penolong dan penyedia bagi manusia selain Allah. Tidak ada apa pun kecuali Allah; Allah satu-satunya keberadaan mutlak yang dapat dimintai perlindungan, yang dapat dimohoni pertolongan dan pahala.
Ke mana pun kita menghadap, [di situ] ada keberadaan Allah.

Rumah Masa Depan: AKHIRAT

Pasti merupakan bukti bagi siapa saja yang berakal dan berhati nurani bahwa tak satu pun dari obyek yang ada, tak satu pun dari peristiwa yang terjadi, dan tak satu pun dari hukum yang berlaku di alam semesta ini yang sia-sia atau pun tanpa tujuan. Susunan dan dayatahan alam semesta, sebagaimana yang kami perlihatkan di bab-bab terdahulu, didasarkan pada keseimbangan yang sangat sebanding. Keseimbangan-keseimbangan ini, sebagai bahan bukti yang tak terbantahkan, menunjukkan bahwa alam semesta DICIPTAKAN. Dengan demikian, bisakah dinyatakan bahwa alam semesta ini diciptakan dengan sia-sia?
Tentu saja tidak.
Di dalam tindakan terkecil pun yang dilakukan oleh orang yang tinggal di bumi yang sekecil partikel debu di antara trilyunan galaksi, terdapat tujuan. Jadi, masuk akalkah pernyataan bahwa seluruh alam semesta diciptakan dengan sia-sia?
Allah mengabarkan bahwa manusia tidak diciptakan dengan sia-sia:
Adakah kamu mengira Kami menciptakan kamu sia-sia, dan kamu tidak akan kembali kepada Kami? (Surat al-Mu'minuun, 115)
Kehidupan di bumi dimungkinkan keberadaannya oleh serangkaian fenomena ajaib yang tak terhitung dari Ledakan Dahsyat hingga atom, dari atom hingga galaksi, dan dari galaksi hingga planet kita sendiri. Segala kebutuhan hidup di bumi kelihatannya direncanakan dengan seksama dan diciptakan dengan cara yang paling sesuai: matahari di angkasa yang menyediakan semua energi yang dibutuhkan, persediaan yang tersimpan di bawah tanah, dan suatu dunia yang di mana-mana dilengkapi dengan jutaan aneka spesies tumbuh-tumbuhan dan binatang. Walaupun ada peristiwa-peristiwa luarbiasa seperti tersebut, orang-orang mungkin masih menyangkal keberadaan Allah. Dengan beranggapan secara masuk-akal bahwa manusia terbentuk dari sperma, orang-orang ini tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan kembali sesudah mati sebagaimana dikabarkan dalam Al-Qur'an, dan berkomentar yang tidak relevan. Dalam Al-Qur'an Allah telah menunjukkan penalaran orang-orang kafir yang berbelit-belit dan memberi mereka jawaban:
Dan Ia membuat perumpamaan tentang Kami dengan melupakan asal kejadiannya sendiri; dia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang sudah hancur-luluh?" Katakanlah, "Yang akan menghidupkannya, Yang menciptakannya pertama kali! Dia Mahatahu akan segala penciptaan." (Surat Yaasiin, 78-79)
Allah-"Yang menjadikan mati dan hidup"-menciptakan segala sesuatu di alam semesta untuk tujuan tertentu dan telah menjelaskan tujuan penciptaan manusia: "supaya Dia menguji kamu, siapa yang lebih baik amalnya di antara kamu ; dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun." (Surat al-Mulk, 2). Sebagaimana yang dijelaskan di ayat ini, dunia ini tempat pengujian dan sementara. Ada akhir riwayat manusia di samping akhir riwayat dunia, yang waktunya ditakdirkan oleh Allah. Manusia berkewajiban menjalani kehidupan singkat yang dianugerahkan kepada mereka menurut syarat-syarat yang ditetapkan oleh Allah dan dipaparkan kepada mereka dalam Al-Qur'an. Di hari akhir, mereka pasti diganjar atas segala perbuatan mereka di sini.

AZAB ABADI
Di buku ini kami telah memerikan tanda-tanda yang nyata perihal keberadaan Allah, pembela sistem-sistem yang didasarkan pada penolakan terhadap Allah, dan jenis konteks sosial yang hendak mereka tegakkan. Segala hal yang kita bahas sejauh ini berkaitan dengan "kehidupan di dunia ini". Akan tetapi, apa yang terjadi sesudah kematian, yakni "Hari Akhir", juga pantas dipertimbangkan dengan kritis.
Mereka yang bersusah-payah untuk memajukan sistem-sistem yang terutama bersandar pada kekufuran kepada Allah itu menawarkan kehidupan yang penuh kesusahan bagi para penganutnya di bumi ini. Orang-orang ini juga akan menyebabkan pengikut mereka menderita hukuman yang memilukan di Hari Akhir. Di sana mereka sama sekali tidak menunjukkan perhatian yang teliti yang dahulunya mereka perlihatkan kepada orang-orang bodoh yang mengikuti mereka di dunia. Sebaliknya, di sana, mereka hanya memikirkan keselamatan diri sendiri, seperti dinyatakan dalam ayat berikut ini:
Sekiranya setiap orang yang berbuat zalim memiliki segala yang ada di bumi, tentu ia gunakan untuk menebus dirinya. ... (Surat Yuunus, 54)
Sikap mereka yang memperjuangkan kekufuran di dunia ini diungkapkan juga di ayat lain:
... Setiap kali masuk suatu golongan ia mengutuk saudaranya, sehingga ketika semua sudah saling menyusul ke dalamnya, kata mereka yang belakangan tentang yang sudah terlebih dulu, "Tuhan, merekalah yang menyesatkan kami. Jatuhkanlah azab berlipat ganda terhadap mereka dalam api neraka." Ia berfirman, "Semua dua kali lipat, tetapi kamu tidak tahu." Lalu yang terlebih dulu berkata kepada yang belakangan, "Kamu tiada mempunyai kelebihan atas kami. Maka rasakanlah azab atas segala yang kamu perbuat!" (Surat al-A'raaf, 38-39)
Jadi, sebenarnya tidak terdapat banyak perbedaan antara para pendahulu kekufuran dan orang-orang yang menyusul di belakang mereka. Sebagai hasilnya, kedua kelompok ini menderita kerugian banyak dan layak mendapat azab abadi atas dosa-dosa yang mereka kerjakan di dunia. Dalam Al-Qur'an, Allah telah merinci suasana dan keadaan yang akan dialami oleh orang-orang ini dan azab yang akan mereka derita di hari kiamat, hari hisab, dan di neraka.

HARI KIAMAT
Kala Allah menyebut hari kiamat di Al-Qur'an, Ia menyebutnya "hari ketika si penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang asing ..." (Surat al-Qamar, 6). Kengerian pada hari itu adalah sesuatu yang tidak diketahui oleh umat manusia karena mereka belum pernah menghadapi sesuatu yang menyerupainya.
Hanya Allah yang mengetahui tibanya waktu hari itu. Pengetahuan manusia mengenai hari itu terbatas pada hal-hal yang terkait dalam Al-Qur'an. Hari kiamat akan datang secara tiba-tiba tatkala tak seorang pun mengharapkannya.
Hari tersebut bisa mencekam orang-orang manakala mereka bekerja di kantor, tidur di rumah, berbicara di telepon, membaca buku, tertawa, menangis, atau pun mengantar anak-anak ke sekolah. Lebih lanjut, cekaman ini akan amat menakutkan melebihi segala kengerian yang pernah ada di dunia.
Hari kiamat berawal dengan peniupam trumpet (Surat al-Muddatstsir, 8-10). Tatkala suara ini diperdengarkan di seluruh penjuru dunia, mereka yang tidak memamfaatkan waktu yang dikaruniakan kepada mereka oleh Allah untuk memperoleh rida-Nya akan dicekam oleh ketakutan yang dahsyat. Dalam Al-Qur'an, Allah memaparkan peristiwa menakutkan yang akan terjadi pada hari itu:
Tidak, hari akhirat sudah dijanjikan untuk mereka; dan saat itu lebih dahsyat dan lebih pahit. (Surat al-Qamar, 46)
Ayat Al-Qur'an menunjukkan, peniupan trumpet itu diikuti dengan gempa dahsyat dan gemuruh keras yang memekakkan telinga. Dalam kehebohan hiruk-pikuk ini, gunung-gunung mulai goncang dan rontok dengan bumi di bawahnya. (Surat al-Zalzalah, 1-8).
Gunung-gunung remuk-redam dan menjadi debu-debu yang berhamburan (Surat al-Waaqi'ah, 5). Pada saat itu, orang-orang menjadi mengerti betapa remehnya hal-hal yang sampai sekarang mereka puja. Semua nilai-nilai kebendaan yang mereka buru selama kehidupan mereka tiba-tiba lenyap.
Maka, bila datang malapetaka besar, pada hari kala manusia ingat segala yang telah diusahakannya, dan api neraka ditampakkan buat siapa saja yang melihat. (Surat an-Naazi'aat, 34-36).
Pada hari itu, gunung yang terbuat dari batu, tanah, dan karang pun luruh laksana kayu tersisir (Surat al-Qaari'ah, 5). Manusia menjadi sadar, kekuatan ini bukan kekuatan alam. Ini karena pada hari itu, alam pun diratakan. Semua kejadian pada hari itu sangat menakutkan dan mengerikan. Manusia, binatang, dan alam, semuanya dicekam oleh kengerian ini. Manusia melihat lautan meluap (Surat al-Infithaar, 3) dan membara (Surat at-Takwiir, 6).
Langit mulai goyang sebagaimana bumi dan mulai koyak, dengan suatu cara yang sampai sekarang tak tersaksikan. Biru cerah warna langit yang biasanya terlihat oleh manusia berubah dan menyerupai lelehan perak (Surat al-Ma'aarij, 8). Pada hari itu, segala benda di langit yang biasanya memberi penerangan tiba-tiba padam; matahari digulung (Surat at-Takwiir, 1), bulan dibelah (Surat al-Qamar, 1), dan matahari dan bulan disatukan (Surat al-Qiyaamah, 9).
Perempuan-perempuan hamil mengalami keguguran karena ketakutan yang mencekam pada hari itu. Ketakutan semacam ini pula yang menyebabkan anak-anak menjadi beruban (Surat al-Muzzammil, 17). Anak-anak menjauh dari ibu-ibu mereka, istri-istri dari suami-suami mereka, dan keluarga-keluarga saling menjauh. Allah memberitahukannya dalam Al-Qur'an:
Lalu bila datang kebisingan yang memekakkan telinga, hari itu orang akan lari dari saudaranya, dari ibunya dan dari bapanya, dan dari istri dan anak-anaknya. Masing-masing hari itu sibuk mengurus diri sendiri. (Surat 'Abasa, 33-37)

HARI HISAB
Sehabis semua kejadian itu berlangsung di hari kiamat seperti terpapar di atas, "trumpet" diperdengarkan untuk kedua kalinya. Suara ini menandai awal hari kebangkitan kembali semua orang. Hari itu penuh dengan orang-orang yang bangun dari makam masing-masing yang barangkali telah mengubur mereka ratusan atau ribuan tahun yang lalu. Kebangkitan kembali manusia pada hari itu dan keadaan bising yang akan mereka alami diungkapkan oleh Al-Qur'an :
Dan sangkakala pun ditiup, tiba-tiba dari pusara-pusara mereka bermunculan serentak menuju Tuhan. Mereka berkata, "Wahai celakalah kami ! Siapakah yang membangunkan kami ini dari tempat tidur kami?" (Ada suara yang akan berkata,) "Inilah yang dijanjikan oleh Yang Maha Pemurah, dan benar jugalah kata-kata para rasul!" Itu hanyalah dengan sekali suara yang dahsyat, tiba-tiba mereka pun muncul di hadapan Kami. Maka pada hari ini tak ada orang yang akan dirugikan sedikit pun, dan kamu akan mendapat balasan sesuai dengan perbuatanmu dulu. (Surat Yaasiin, 51-54)
Pada hari itu, semua hal yang manusia menolak memikirkannya, yang manusia tidak mau mengerti, dan yang manusia lari darinya, terbentang lebar-lebar. Mereka tidak dapat menghindar atau pun menyangkalnya lagi.
Saat itu orang-orang ini, dengan wajah yang membayangkan kehinaan, dan kepala tertunduk, muncul dari makam dan berkumpul, bumi memancarkan cahaya dan kitab setiap orang dibawakan satu demi satu dan diberikan kepadanya.
Pada hari kumpul ini, kala berbondong-bondong orang yang sampai sekarang tak terlihat bersama-sama, kondisi orang beriman dan orang kafir jelas-jelas berbeda. Dalam Al-Qur'an, hal ini ditunjukkan sebagai berikut:
Adapun orang yang diberi catatannya di tangan kanannya, ia akan berkata, "Ambillah! Bacalah catatanku olehmu! Aku sudah mengira bahwa aku akan menerima perhitunganku (Surat al-Haaqqah, 19-21)
Adapun orang yang diberi catatannya di tangan kirinya, ia akan berkata, "Wahai! Coba aku tidak diberi catatan ini! Aku tidak tahu bagaimana perhitunganku. Wahai! Cobalah kematian cukup menyudahi aku! Harta kekayaanku tak bermanfaat bagiku. Kekuasaanku pun hancur semua. (Surat al-Haaqqah, 25-29)
Pada hari itu, tak satu pun orang yang diperlakukan zalim. Semua orang diganjar setara dengan perbuatannya di dunia. Bagi orang-orang yang tidak beriman, hari itu sangat mengerikan; hari itu kehidupan yang abadi di neraka dipastikan bagi mereka.
Ayat-ayat berikut ini mengungkap dengan jelas apa yang akan terjadi di hari hisab pada orang-orang yang berkeras kepala mengingkari Allah sepanjang hayat mereka dan orang-orang yang mengikuti tamu-tamu hari hisab yang sia-sia berpamrih:
Sangkakala ditiup, maka segala yang ada di langit dan yang ada di bumi pingsan, kecuali yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian ditiup sekali lagi, tiba-tiba mereka tegak berdiri dan menunggu.
Dan bumi memancarkan cahaya Tuhannya; Kitab (catatan perbuatan) akan diletakkan (terbuka); para nabi dan saksi-saksi akan didatangkan; dan dijatuhkanlah keputusan yang adil di antara mereka; dan mereka pun tak akan dirugikan.
Dan setiap orang akan dibalas sepenuhnya apa yang sudah dikerjakannya; dan Dia tahu apa yang mereka kerjakan.
Orang-orang kafir dibawa ke neraka secara berbondong-bondong; hatta, bila mereka sudah sampai, pintu-pintunya dibuka, dan penjaga-penjaganya berkata, "Bukankah para rasul dari kalanganmu sendiri sudah datang kepadamu membacakan ayat-ayat Tuhanmu dan mengingatkanmu tentang pertemuanmu hari ini ?" Mereka menjawab, "Memang," (Kepada mereka) dikatakan, "Masuklah kamu ke pintu-pintu gerbang jahanam, tinggal di dalamnya; sungguh buruk tempat orang yang sombong." (Surat az-Zumar, 68-72)

NERAKA
Dosa terbesar yang mungkin dilakukan adalah durhaka kepada Allah, Pencipta dan Pemberi Hidup. Dengan diciptakan sebagai hamba Allah, manusia, bila bertentangan dengan tujuan penciptaannya, secara alamiah pantas dihukum sesuai dengan dosanya. Nerakalah tempat pemberlakuan hukuman ini. Kebanyakan manusia menjalani kehidupannya dengan terlena tanpa memikirkan hal ini sama sekali. Salah satu alasan terpenting keterlenaan ini adalah ketidakmampuan untuk membuat penaksiran yang benar mengenai Allah. Terdapat banyak orang yang menghargai Allah karena sifat belas kasih, pemurah, dan pemaaf; mereka tidak merasakan takut yang mendalam hingga lubuk hati sebagaimana yang seharusnya. Ini menyebabkan orang-orang ini tidak peka terhadap perintah dan anjuran Allah. Mengenai bahaya ini, Allah telah mengingatkan manusia pada khususnya dalam Al-Qur'an:
Hai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu, dan takutlah kamu pada hari bila seorang ayah kelak tidak lagi berguna bagi anaknya dan seorang anak tidak lagi berguna sedikit pun bagi ayahnya. Sungguh, janji Allah benar. Maka janganlah kamu tertipu oleh kehidupan dunia, dan ajngan sampai penipu utama menipu kamu tentang Allah. (Surat Luqmaan, 33)
Allah, pemilik sifat-sifat dan nama-nama terindah, memang pengasih, pemurah, dan pemaaf. Akan tetapi, harus diingat bahwa di samping itu Allah senantiasa Adil, Penakluk segalanya, dan Pemaksa; bahwa Allah dekat dengan orang-orang mukmin namun jauh dari pemuja-pemuja berhala, orang-orang kafir, dan orang-orang munafik; bahwa Dialah Pembalas perbuatan; dan bahwa neraka adalah tempat kesempurnaan perwujudan sifat-sifat-Nya yang terakhir ini.
Orang-orang mempunyai kepercayaan takhyul mengenai pokok persoalan ini karena beberapa alasan. Mereka menganggap bahwa sesudah mereka mati, mereka akan berada di neraka untuk menebus dosa-dosa yang mereka lakukan di dunia, tetapi akan naik ke surga seusai hukuman ini selesai dan akan tinggal di sana selamanya. Namun ternyata, dalam Al-Qur'an Allah memberi tahu kita bahwa baik kehidupan di neraka maupun di surga akan berlangsung kekal dan tak seorang pun akan dikeluarkan dari situ kecuali atas kehendak Allah:
Dan mereka berkata, "Api neraka tidak akan menyentuh kami selain untuk beberapa hari saja." Katakanlah, "Sudahkah kamu memperoleh janji dari Allah, karena Dia tidak akan pernah mengingkari janji-Nya, ataukah kamu berkata tentang Allah yang tiada kamu ketahui?" Bahkan barangsiapa melakukan kejahatan dan ia sudah dilingkari dosanya, itulah penghhuni neraka; di sana mereka tinggal selamanya.
Di sana mereka akan mengalami siksaan-siksaan seperti api, panas, gelap, asap, sempit, buta, terdesak, lapar, haus, air nanah, air mendidih, dan racun pohon zaqqum. Di samping azab lahiriah, mereka juga akan menderita siksaan batiniah yang keras yang menimpa hatinya (Surat al-Humazah, 5-9). Siksaan mengerikan di neraka yang akan dijalani oleh orang-orang yang mengingkari keberadaan Allah dipaparkan secara rinci dalam Al-Qur'an. Ayat-ayat Al-Qur'an mengungkap betapa penting pokok persoalan ini bagi manusia. Kemurkaan neraka sedemikian besar sehingga tidak bisa dibandingkan dengan segala derita di dunia ini. Dalam Al-Qur'an, Allah memaparkan babak-akhir mengerikan yang akan dialami oleh orang-orang kafir:
Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dicampakkan ke tempat yang akan melumatkan. Dan apa yang membuat engkau tahu tempat yang melumatkan? (Itulah) api Allah yang dinyalakan, yang akan naik sampai ke hati, yang akan menyelubungi mereka, di tiang-tiang yang menjulur panjang. (Surat al-Humazah 4-9)
Wajah-wajah hari itu tunduk merendah, bekerja keras meletihkan, sementara mereka masuk ke dalam api menyala, diberi minuman dari mataair mendidih. Tak ada makanan buat mereka selain dari dharii', yang tidak akan menyehatkan dan membebaskan orang dari kelaparan. (Surat al-Ghaasyiyah, 2-7)
Kami sediakan buat orang-orang kafir rantai, belenggu, dan api membara. (Surat al-Insaan, 4)
Inilah neraka jahanam yang didustakan oleh orang-orang durjana. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air panas mendidih. (Surat ar-Rahmaan, 43-44)
Tetapi mereka yang kafir, bagi mereka hanyalah api neraka; tak ada batas waktu yang ditentukan sampai mereka mati, juga hukuman tidak akan diperingan bagi mereka. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang tiada bersyukur. Di situ mereka berteriak keras-keras, "Tuhan, keluarkanlah kami; kami akan berbuat amal kebaikan; tidak seperti yang sudah kami lakukan!"-"Bukankah Kami sudah ememberi kamu umur panjang supaya dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir; dan orang yang memberi peringatan sudah datang kepadamu. Maka rasakanlah (hasil perbuatanmu). Bagi orang yang zalim tak ada penolong." (Surat Faathir, 36-37)
Mereka yang dikumpulkan ke neraka menurut keburukan mereka, itulah tempat yang paling buruk dan jalan yang sangat menyesatkan. (Surat al-Furqaan, 34)
Bila (api neraka) itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar suara geram dan menghembus napas. Dan bila mereka dilemparkan ke dalam tempat yang sempit, di sana mereka memohon dibinasakan. "Jangan hari ini kamu memohonkan sekali kehancuran, tapi mohonlah kehancuran yang berulang-ulang." (Surat al-Furqaan, 12-14)

RUMAH YANG DIJANJIKAN BAGI ORANG BERIMAN: SURGA
Tiada seorang pun tahu cendera mata apa yang masih tersembunyi bagi mereka-sebagai balasan atas amal kebaikan yang mereka lakukan. (Surat as-Sajdah, 17)
Surga adalah tempat yang dijanjikan bagi kaum mukminin atas keimanan mereka kepada Allah dan ketaatan mereka kepada-Nya. Surga, sebagaimana terpapar dalam banyak ayat, merupakan tempat yang diselimuti dengan aneka jenis berkah dan merupakan tempat tinggal kebahagiaan abadi. Allah menghadiahkan surga bagi orang-orang yang beriman sebagai pahala atas amal mereka di dunia.
Surga adalah tempat pengungkapan sifat pemurah Allah (kemurahan yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman kepada Yang Maha Pemurah, Yang mengganjar orang-orang yang menggunakan berkah-Nya dengan tepat dengan berkah lain yang abadi dan lebih unggul). Karena itu, surga merupakan rumah kebahagiaan yang mengandung segala hal yang mungkin diinginkan oleh jiwa manusia melebihi paparan ayat-ayat tersebut.
Dalam benak sebagian manusia, kata "surga" membangkitkan pikiran yang agak terbatas, karena mereka menduga surga tempat keindahan alamiah belaka, seperti taman ria. Akan tetapi, surga yang merupakan pikiran ini amat berbeda dengan surga yang terpapar dalam Al-Qur'an.


Dalam Al-Qur'an, surga dipaparkan sebagai tempat yang mengandung segala yang mungkin dikehendaki oleh manusia:
Diedarkan kepada mereka pinggan dan piala emas; di dalamnya ada yang menjadi idaman dan sedap dipandang mata; dan kamu akan kekal di dalamnya. (Surat az-Zukhruf, 71)
Di ayat lain, kita diberi tahu bahwa di surga bahkan terdapat lebih dari yang bisa diinginkan oleh manusia:
Segala yang mereka inginkan ada di dalamnya, dan ada tambahan dari Kami Sendiri. (Surat Qaaf, 35)
Dengan kata lain, berlawanan dengan kepercayaan umum, surga menawarkan berkah yang berlimpah, berkah yang belum terlihat oleh manusia sepanjang hayat mereka di dunia ini dan bahkan tak terbayangkan oleh mereka. Orang-orang beriman akan diberi pahala kehidupan kekal di surga atas ketaatan mereka kepada Allah semasa hidup di dunia dan atas jalan hidup mereka yang menuruti kehendak-Nya.
Surga yang dijanjikan bagi orang-orang beriman ini dijelaskan dalam berbagai ayat:
Dan sampaikan berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bahwa bagi mereka tersedia taman-taman surga, di dalamnya mengalir sungai; setiap waktu mereka mendapat rizki berupa buah-buahan, mereka berkata, "Rizki inilah yang dulu diberikan kepada kami," karena mereka pernah mendapatkan yang serupa; dan bagi mereka di sana ada pasangan-pasangan yang suci bersih; dan di sana mereka tinggal selamanya. (Surat al-Baqarah, 25)
Orang yang bertakwa berada di taman-taman dan matair (air bersih yang melimpah). (Akan disambut dengan) "Masuklah dengan damai dan aman." Dan akan Kami cabut dari hati mereka segala rasa dendam; (mereka akan) bersaudara saling berhadapan di atas singgasana (kemuliaan). Tak ada rasa letih menghinggapi mereka, dan tidak (pernah) disuruh keluar. (Surat al-Hijr, 45-48)
Bagi merekalah taman-taman bahagia yang abadi, yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; mereka akan dihiasi dengan gelang emas, dan mereka akan mengenakan pakaian hijau dari sutera halus dan brokat tebal; mereka di sini bersandar di atas peterana. Sungguh balasan yang baik! Sungguh tempat istirahat yang indah! (Surat al-Kahfi, 31)
Sungguh, penghuni surga hari itu dalam kesibukan yang menyenangkan. Mereka dan pasangan-pasangan mereka berada di tempat yang teduh, bersandar di atas singgasana (kehormatan). Buah-buahan tersedia bagi mereka, dan akan mereka dapatkan segala yang mereka inginkan. "Salam!", sebuah firman (sapaan) dari Tuhan, Maha Pengasih. (Surat Yaasiin, 55-58)
Adapun mereka yang bertakwa berada di tempat yang aman, di taman-taman dan mataair; mengenakan pakaian sutera halus dan brokat; mereka akan saling berhadapan. Demikianlah, dan Kami pertemukan mereka berpasang-pasangan dengan yang bermata indah, besar, dan berkilau. Di sana mereka dapat meminta buah-buahan dengan aman. Di sana mereka tak akan mengalami kematian lagi, selain kematian yang pertama; dan mereka dilindungi dari siksa api neraka, suatu karunia dari Tuhanmu; itulah kemenangan yang besar. (Surat ad-Dukhaan, 51-57)
Tetapi mereka yang beriman dan mengerjakan amal kebaikan akan Kami beri tempat kediaman di surga, tempat kediaman yang tinggi, di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal di dalamnya; itulah pahala terbaik bagi orang yang beramal! (Surat al-'Ankabuut, 58)

PERINGATAN BAGI MEREKA YANG AKAN DISELAMATKAN
Setiap orang tentu saja bebas untuk hidup sesuai dengan keinginannya di dunia ini dan untuk memilih jalan yang ia kehendaki. Tak seorang pun berhak untuk memaksa orang lain. Namun, sebagaimana orang-orang yang meyakini keberadaan Allah dan keadilan-Nya yang abadi, tugas suci kita adalah mengingatkan orang-orang yang menolak Allah dan yang tidak menginsafi keadaannya sekarang. Allah mengabari kita keadaan orang-orang ini yang sungguh perlu diperhatikan:
Manakah yang terbaik? Mereka yang mendirikan bangunannya atas dasar takwa dan keridaan Allah, ataukah yang mendirikan bangunannya di atas tanah pasir di tepi jurang lalu runtuh bersamanya ke dalam api neraka? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada mereka yang zalim. (Surat at-Taubah, 109)
Orang-orang yang dengan sengaja berpaling dari firman-firman Allah, atau yang dengan tak insaf menolak Pencipta mereka, tidak akan diselamatkan sama sekali di Hari Akhir. Jika mereka tidak bertobat dan diberi hidayah oleh Allah, Yang menciptakan mereka, maka mereka akan dikenai hukuman seberat-beratnya. Azab abadi yang menunggu mereka dinyatakan dalam Al-Qur'an:
Tetapi mereka yang ingkar terhadap ayat-ayat Kami, mereka itulah golongan kiri. Mereka akan di neraka yang terkurung rapat. (Surat al-Balad, 19-20)
Cara menyelamatkan diri dari azab abadi dan untuk mendapatkan surga yang kekal adalah jelas:
Berimanlah kepada Allah dengan tulus sebelum terlambat.
Jalanilah kehidupan untuk mencari keridaan Allah.


B I S M I L L A A H I R R A H M A A N I R R A H I I M . . . MARI B E R S A M A B E R B A G I R A N G K A I A N C E R I T A, G O R E S A N K I S A H, K E K U A T A N A Q I D A H, DAN K E T A J A M A N P E N G E T A H U A N . . . . . "KUTITIPKAN SENYUMKU, DI SEJUTA MANIS SENYUMNYA...

Suka

Share to Facebook >>