Seringkali ada yang berpendapat bahwa Islam menempatkan wanita sangat tidak layak, wanita dalam banyak hal dibawah subordinat laki-laki. Keadaan ini laku menyulut beberapa kaum pemerhati feminis untuk melakukan aktifitas guna mensejajarkan wanita dengan pria. Tidak tanggung-tanggung sampai sepak bola, tinju juga tidak luput dari bidikan mereka, demi mengejar yang namanya emansipasi wanita. sebenarnya bagaimana Islam memandang dan mendudukkan wanita dalam kehidupan? sebelum kita menelusuri lebih jauh, ada baiknya simak beberap poin di bawah ini. Dalam hasanah Islam :
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki, seluruh tubuhnya
adalah aurat kecuali telapak tangan dan wajah.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi
tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya kurang dibanding lelaki (2 wanita = 1 laki-laki).
4. Wanita menerima pusaka atau warisan kurang dari lelaki. (bagian wanita 1/2 dari lelaki)
5. Wanita harus menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, selama tidak menyuruhnya bermaksiat kepada Allah.
7. Talak (cerai) ada di tangan suami dan bukan isteri.
8. Wanita kurang beribadah kerana terhalang masalah haid dan nifas yang tidak dialami
lelaki.
PERNAHKAH KITA BERFIKIR SEBALIKNYA…?? (rada mikir, perlu dikerutkan kening anda)
Aurat serta perhiasan wanita adalah suatu yang sangat mahal dan berharga…
makanya..
Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan di tempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiarkan terserak, bukan? Itulah bandingannya antara seorang muslimah dgn perempuan jalanan (perempuan murahan).
Satu:
Wanita perlu taat kepada suami, tetapi lelaki pun wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita?
Dua:
Wanita menerima pusaka atau warisan kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik peribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya.
Manakala lelaki menerima pusaka atau warisan, ia akan menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anaknya.
Tiga:
Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat, dan seluruh makhluk Allah di muka bumi ini, dan matinya jika saat melahirkan adalah syahid.
Empat:
Di akhirat kelak, seorang lelaki akan mempertanggungjawabkan 4 wanita ini:
Isterinya, ibunya, anak perempuannya, dan saudara perempuannya.
Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda ; " dua orang ini tidak akan mencium bau sorga, padahal bau sorga itu dapat tercium dari jarak 500 tahun, mereka adalah lelaki yang tidak bisa mengingatkan istrinya tatkala berbuat maksiat, dan seorang anak lelaki yang tidak bisa menasehati ibunya berbuat maksiat"
Lima:
Seorang wanita pula, tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki ini:
Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara, lelakinya.
Enam:
Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu manapun yang disukainya cukup dengan 4 syarat saja :
Sholat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat pada suaminya dan menjaga kehormatannya.
Tujuh:
Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat pada suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, ia akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang
fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.