Percayalah... Suatu saat nanti... Kita 'kan dipertemukan kembali... Bintang... :)

Jumat, 08 Juni 2012

Membuang Kepala Kerbau Ke Laut Bukan Adat Aceh


Budaya dan adat Aceh khususnya di Kota Lhokseumawe selama ini kurang diperhatikan oleh masyarakatnya sendiri maupun elemen pemerintah setempat. Sehingga lunturnya adat Aceh itu banyak yang memunculkan masalah-masalah terutama yang menyangkut perilaku. Hal itu dikatakan oleh Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Lhokseumawe, H. Usman Budiman yang ditemui The Globe Journal di kediamannya, Rabu (30/5), di Lhokseumawe.

Seperti misalnya, rumah adat Aceh yang merupakan adat asli orang Aceh di zaman indatu dahulu, kini nyaris punah. Masyarakat banyak yang sudah mendirikan rumah bangunan bertingkat maupun rumah pendek. "Kita bukan melarang masyarakat mendirikan rumah mewah. Tapi alangkah sayangnya jika adat Aceh seperti rumah adat kini nyatanya kian punah. Apalagi sekarang zaman sudah moderen dan memunculkan kegaulan lingkungan,'' ujar H. Usman Budiman yang juga mantan Ketua DPRK Kota Lhokseumawe.

Seperti yang terpantau The Globe Journal di beberapa pedalaman kota, untuk satu kecamatan hanya terlihat satu rumah adat Aceh saja. Masyarakat lebih suka membangun rumah mewah. Selain itu, budaya dan adat Aceh seperti melemparkan kepala sapi/kerbau ke laut, ternyata itu bukan bagian dari adat Aceh.
"itu bukan adat Aceh, tapi malah melanggar adat Aceh. Masyarakat jangan menyalah gunakan adat Aceh dan budaya Aceh peninggalan masa indatu kita,'' imbuh H. Usman, sembari mengharapkan masyarakat jangan mengabaikan adat dan budaya Aceh peninggalan indatu, termasuk rumah adat Aceh yang kian punah.


B I S M I L L A A H I R R A H M A A N I R R A H I I M . . . MARI B E R S A M A B E R B A G I R A N G K A I A N C E R I T A, G O R E S A N K I S A H, K E K U A T A N A Q I D A H, DAN K E T A J A M A N P E N G E T A H U A N . . . . . "KUTITIPKAN SENYUMKU, DI SEJUTA MANIS SENYUMNYA...

Suka

Share to Facebook >>